Anterin si Kuda Hitam & Impian Saingi Gojek dan Grab

Roy Franedya, CNBC Indonesia
27 September 2019 06:35
Anterin si Kuda Hitam & Impian Saingi Gojek dan Grab
Foto: Ojek Online Anterin.id (Herdi Alif Al Hikam/detikcom)
Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan Anterin jadi kuda hitam dalam bisnis berbagi tumpangan (ride-hailing). Platform yang diluncurkan secara resmi awal tahun ini akan menjadi pesaing Grab dan Gojek di ojek online dan transportasi online.

CEO dan Pendiri Anterin Imron Hamzah mengatakan pihaknya menggunakan konsep bisnis yang berbeda dengan pendahulunya. Bila Grab dan Gojek pakai konsep bagi hasil maka Anterin gunakan konsep marketplace.



Melalui konsep ini pengemudi akan bebas menentukan sendiri. Sementara penumpang bebas memilih driver sesuai dengan preferensi masing-masing seperti harga terbaik, driver terdekat, jenis kendaraan hingga jenis kelamin driver.

"Untuk menggandeng mitra pun kami akan memberikan opsi, subscription based, kami harap nantinya bisa memiliki merchant yang tidak dimiliki yang lain," kata Imron pada CNBC Indonesia TV, seperti dikutip Jumat (27/09/2019).

subscription based maksudnya berlangganan di mana pengemudi diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah dana ke Anterin karena keanggotannya di platform. Saat ini biaya berlangganan dipatok RP 150 ribu per bulan.

Bila sudah berlangganan maka semua pendapatan yang didapatkan pengemudi dari orderan penumpang akan menjadi hak milik pengemudi. Tidak ada lagi potongan dari Anterin.

"Jadi 100% punya mereka, dan bisa atur sendiri targetnya. Di sela pagi sore mereka bisa beraktivitas yang lain," kata Imron.


Lanjut ke halaman 2 >>>


Imron menambahkan Anterin tidak menerapkan konsep bakar uang dalam baik dalam skema bisnis maupun dalam pengembangan aplikasi dan layanannya.

"Di tahun awal investasi memang biasanya untuk inovasi, ataupun marketing. Jadi itu investment, bukan burning money kalau itu kasarnya kan buang uang. Kami berusaha monetisasi di berbagai layanan," kata Imron.

Strategi bakar uang biasanya lumrah digunakan di startup baru, untuk menarik konsumen karena membuat harga murah. Imron optimistis Anterin tetap bisa bersaing tanpa perang diskon dan bakar uang.

"Kalau kami lebih suka prolem solving. Kami tidak akan survive kalau haya mengejar valuasi karena belum tentu sustain. Kami akan terbuka skema lain selain langganan," tutur Imron.

Selain itu, Anterin juga tidak mengejar valuasi tinggi tapi merugi. Anterin menargetkan bisa balik modal tiga tahun lagi atau sekitar 2022. 

Asal tahu saja Grab dan Gojek merupakan startup yang menyandang status decacorn (valuasi di atas US$10 miliar). Menurut CB Insight, Grab memiliki valuasi US$14 miliar dan Gojek sebesar US$10 miliar.

[Gambas:Video CNBC]





Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular