Kisah Bos Taksi Malaysia Lecehkan RI & Didemo Driver Gojek

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
07 September 2019 18:30
Kisah Bos Taksi Malaysia Lecehkan RI & Didemo Driver Gojek
Foto: Demo Ojek Online di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Selasa (3/9/2019), 400 lebih driver Gojek melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia. Mereka protes atas pernyataan bos taksi Malaysia, Shamsubahrin Ismail yang dianggap profesi ojek online dan Indonesia.

Koordinator aksi di mobil komando melontarkan beragam pernyataan untuk membela Gojek. "Ismail kami tuntut minta maaf pada rakyat Indonesia. Kita tidak terima harga diri kita diinjak-injak. Kami menuntut meminta maaf secara langsung, setuju?" katanya, seperti dikutip dari detikINET.


Beberapa driver pun mengibarkan bendera merah putih. Mereka menanggapi berbagai pernyataan Datuk Shamsubahrin Ismail, bos Big Blue Taxi Malaysia yang melontarkan beragam pernyataan kontroversial karena menolak rencana Gojek mengaspal di Malaysia.

Pernyataan Shamsubahrin Ismail itu menimbulkan kontroversi karena dalam penolakannya terhadap Gojek masuk ke Malaysia, ia menyalahkan pemerintah Indonesia.

"Rakyat Islam Indonesia tak salah kalau dikatakan miskin, yang salah itu adalah kerajaan Indonesia. Pemerintah Indonesia yang salah."

Kisah Bos Taksi Malaysia Lecehkan RI & Didemo Driver GojekFoto: Infografis/Fakta-fakta Seputar Ekspansi Gojek di Malaysia/Arie Pratama

"Jadi pemerintah di Malaysia, Pakatan Harapan mengikuti jejak kecelakaan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia kenapa harus kita membiarkan anak muda kita Malaysia bekerja tanpa gaji tetap untuk bawa grab dan Gojek."

Shamsubarin Ismail juga sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut Indonesia sebagai negara miskin. Pernyataan ini disampaikannya dalam konferensi pers di kantornya menanggapi keputusan kabinet Mahathir yang beri lampu hijau Gojek masuk Malaysia.

"Gojek hanya untuk orang miskin. Di Jakarta, di Thailand, di India, di Kamboja, Gojek boleh masuk. Bahkan di Singapura Gojek tidak diizinkan untuk mengambil penumpang menggunakan sepeda motor, Gojek menggunakan mobil."

Atas pernyataan yang menyinggung ini, salah satu driver Gojek yang ikut dalam demontrasi tersebut, Theresia Ismiyanti mengatakan mereka ingin Shamsubahrin datang ke Jakarta dan meminta maaf secara terbuka kepada pengendara Gojek.

Untuk mendanai perjalanan Shamsubahrin ke Indonesia para driver Gojek yang berdemo menggelar aksi kumpulkan koin.

Lanjut ke halaman berikutnya >>>


Shamsubahrin Ismail mengomentari aksi kumpulkan koin saat driver Gojek demo di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta untuk membiayai perjalanan ke Jakarta. Ia menyatakan tidak membutuhkan dana tersebut.

Ia mengucapkan terima kasih kepada driver, tetapi dia tak membutuhkan dana tersebut. Ia menyarankan menggunakan dana yang terkumpul untuk hal yang berguna.


"Terima kasih kepada semua driver Gojek yang mengumpulkan uang bagi saya untuk pergi ke Jakarta. Saya tidak butuh uang. Jakarta bukan hal baru bagi saya, karena saya selalu pergi ke sana. Saya juga bisa pergi [ke Jakarta]," ujarnya seperti dikutip dari The Star Online, Jumat (06/09/2019).

"Karena mereka sudah mengumpulkan uang dari publik saya ingin beri saran kepada mereka untuk menyumbangkan uang tersebut ke masjid, surau atau orang yang membutuhkan."

Shamsubahrin menjelaskan dia telah membuat permintaan maaf ke publik yang disiarkan secara langsung, dan menambahkan ada yang "berusaha mempolitisasi masalah ini".

"Seseorang mengarang sesuatu. Saya sudah menjelaskan dan itu bukan kesalahan saya. Laporan negara yang miskin bukan dari saya tetapi berita itu sendiri," katanya, menambahkan bahwa ia melakukan penelitian sebelum berbicara.

Meski menolak kehadiran Gojek di Malaysia, Shamsubahrin ternyata ingin melebarkan sayap bisnisnya ke Indonesia.

Shamsubahrin mengatakan ia berencana untuk mengunjungi Jakarta secepat untuk memperkenalkan jasa Big Blue Taxi setelah selesai menjalankan pengobatan medisnya.

"Sekarang ini Saya fokus pada pengobatan kanker. Tetapi Saya akan mengunjungi Jakarta, Kamboja, India, Vietnam dan negara tetangga lainnya untuk mempromosikan jasa taksi kami. Saya berharap akhir tahun ini saya bisa membawa layanan Big Blue ke Indonesia," ujar Shamsubahrin Ismail seperti dikutip dari New Straits Times, Kamis (05/09/2019).



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular