
Selain Dapat Uang, Mitra Gojek Juga Bisa Mengembangkan Diri
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 August 2019 14:06

Jakarta, CNBC Indonesia- Perkembangan ekonomi digital tidak hanya berdampak positif pada perbaikan finansial individu, melainkan juga di sisi non finansial seperti pengembangan diri. Adanya peningkatan pengembangan diri bisa membuat ekonomi digital menjadi inklusif dan berkualitas.
Dalam konteks industri digital yang menganut sistem kemitraan seperti Gojek, makna kerja menjadi penting karena setiap orang memiliki pilihan. Hal ini berdampak lebih pada pemberdayaan mitra dan memberikan kesempatan untuk terus memperoleh pencapaian serta pengembangan diri.
Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) Turro S. Wongkaren mengatakan dalam ekonomi digital bukan hanya kontribusi finansialnya semata, melainkan manfaat nonfinansial untuk pengembangan diri.
"Kontribusi Gojek Rp 44,2-55 triliun kepada perekonomian Indoneia, namun perlu diteliti lebih lanjut adalah adalah apakah kontribusi ekonomi yang besar ini juga diikuti dengan kepuasan dan kebahagiaan mitranya," kata Turro dalam rilisnya, Senin (12/08/2019).
Penelitian LD FEB UI juga menunjukan mitra mengakui adanya manfaat diluar keuntungan ekonomi yang mereka peroleh dari bermitra dengan Go-Jek.
Adanya pengembangan diri dalam era ekonomi digital menurut Turro sangat penting, karena selama ini penelitian well-being hanya diakukan untuk pekerja di industri konvensional.
"Penelitian terhadap anggota ekosistem ekonomi digital perlu dilakukan untuk memahami ekonomi digital bisa membantu individu dari sisi non-finansial yang berguna bagi pengembangan diri. Sehingga, ekonomi digital Indonesia bisa inklusif dan berkualitas,"ujar Turro.
Penelitian LD FEB UI menyatakan setelah bergabung dengan Gojek, mitra tergolong cukup puas dengan hidupnya yang menjadi lebih merasa bahagia.
Setelah bergabung dengan Gojek, mitra memaknai pekerjaan mereka lebih dari sekadar menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
[Gambas:Video CNBC]
(dob) Next Article Go-Food & Go-Pay Andalan Gojek Raup Untung, Go-Ride?
Dalam konteks industri digital yang menganut sistem kemitraan seperti Gojek, makna kerja menjadi penting karena setiap orang memiliki pilihan. Hal ini berdampak lebih pada pemberdayaan mitra dan memberikan kesempatan untuk terus memperoleh pencapaian serta pengembangan diri.
Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) Turro S. Wongkaren mengatakan dalam ekonomi digital bukan hanya kontribusi finansialnya semata, melainkan manfaat nonfinansial untuk pengembangan diri.
"Kontribusi Gojek Rp 44,2-55 triliun kepada perekonomian Indoneia, namun perlu diteliti lebih lanjut adalah adalah apakah kontribusi ekonomi yang besar ini juga diikuti dengan kepuasan dan kebahagiaan mitranya," kata Turro dalam rilisnya, Senin (12/08/2019).
Penelitian LD FEB UI juga menunjukan mitra mengakui adanya manfaat diluar keuntungan ekonomi yang mereka peroleh dari bermitra dengan Go-Jek.
Adanya pengembangan diri dalam era ekonomi digital menurut Turro sangat penting, karena selama ini penelitian well-being hanya diakukan untuk pekerja di industri konvensional.
"Penelitian terhadap anggota ekosistem ekonomi digital perlu dilakukan untuk memahami ekonomi digital bisa membantu individu dari sisi non-finansial yang berguna bagi pengembangan diri. Sehingga, ekonomi digital Indonesia bisa inklusif dan berkualitas,"ujar Turro.
Penelitian LD FEB UI menyatakan setelah bergabung dengan Gojek, mitra tergolong cukup puas dengan hidupnya yang menjadi lebih merasa bahagia.
Setelah bergabung dengan Gojek, mitra memaknai pekerjaan mereka lebih dari sekadar menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
[Gambas:Video CNBC]
(dob) Next Article Go-Food & Go-Pay Andalan Gojek Raup Untung, Go-Ride?
Most Popular