Anterin Sampai Tron, ini Startup Penantang Gojek & Grab di RI

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
15 May 2019 12:51
Anterin Sampai Tron, ini Startup Penantang Gojek & Grab di RI
Foto: Penentuan tarif Ojek Online (CNBC Indonesia/Tias Budianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis berbagi tumpangan (ride-hailing) jadi salah satu bisnis yang punya pontensi besar di tanah air. Alasannya klasik. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 260 juta jiwa dan infrastruktur transportasi yang belum mendukung.

Banyak yang perusahaan startup yang mencoba masuk ke bisnis ini. Paling tidak ada lebih dari 10 startup yang masuk ke bisnis ini. Namun persaingan sangat ketat. Hari ini hanya ada dua pemain yang bertahan. Gojek dan Grab.


Kedua startup bertahan karena mendapatkan pendanaan dari investor-investor kakap. Tercatat Tencent, Softbank, Google hingga produsen otomotif jadi investor Grab dan Gojek. Kebanyakan dana tersebut digunakan untuk memberikan diskon demi menarik pengguna sebanyak-banyak.

Beberapa perusahaan venture capital menyatakan pasar ride-hailing sudah memasuki periode konsolidasi. Sulit bagi pemain baru untuk masuk ke bisnis ini karena pengguna sudah terbiasa dengan aksi bakar duit yang dilakukan Grab dan Gojek.

Namun masih ada beberapa startup yang mencoba peruntungan dengan memasuki bisnis ini. Salah satu caranya dengan menawarkan skema bisnis yang berbeda dari Grab dan Gojek. CNBC Indonesia merangkum para pemain baru dan sekaligus penantang Gojek dan Grab di bisnis ride-hailing.

Simak video Gojek-Gran jangan saling bunuh dengan perang diskon di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]

Lanjut ke halaman berikutnya >>>


Anterin diluncurkan pada Agustus 2017 dengan fokus yang sama dengan Grab dan Gojek. Mereka sama-sama menyediakan mobil dan ojek, namun perbedaannya terletak pada model bisnis dan fokus pelanggan. 

Ketika Grab dan Gojek memilihkan mitra untuk pelanggan, Anterin justru membiarkan pelanggan untuk memilih dan bahkan bisa menjadikan mitra driver sebagai langganan. ini adalah fitur yang tidak disediakan oleh Gojek dan Grab. 


Begitu juga dengan kerjasamanya, Anterin tidak mengenakan skema berbagi keuntungan komisi (commision based) karena mitra dikenakan biaya berlangganan per minggu atau perbulan untuk bisa terdaftar di aplikasinya.

Hingga saat ini pengemudi masih dibebaskan biaya langganan, namun nanti setelah masa promosi habis akan dikenakan sebesar Rp 300.000 per bulan untuk motor dan Rp 600.000 per bulan untuk mobil.

"Pengemudi dapat mengatur sendiri nilai minimum dan maksimum sesuai dengan regulasi (tarif bawah dan atas)," ujar Pendiri dan CEO Anterin, Imron Hamzah kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/5/2019).

Saat ini Anterin memiliki 200.000 driver dengan komposisi 90% motor dan 10% mobil serta 20.000 driver aktif dengan komposisi 95% motor dan 5% mobil. Manajemen mengklaim Anterin telah tersedia di Jabodetabek dan 22 kota lainnya.

Lanjut ke halaman berikutnya >>>



PT Teknologi Rancah Olah Nusantara (Tron) memasuki bisnis transportasi online dengan di bidang angkutan perkotaan (angkot) daring. Aplikasi jasa transportasi ini menawarkan keunggulan rute yang dinamis dan kota Bekasi menjadi pilihan pertama untuk operasionalnya.

Saat ini, terdapat 30 unit angkot dengan dua rute perjalanan yakni Angkot Nomor K11 A rute Rawalumbu-Rawapanjang dan K11 B Narogong-Rawapanjang. Sebetulnya sudah sejak 10 April 2019 Tron hadir di Bekasi, namun baru diperkenalkan secara resmi.


Pendiri dan CEO (Chief Executive Officer) Tron, David Santoso menjelaskan Tron bukan hanya sekadar teknologi booking atau trip planning, melainkan aplikasi tersebut bisa mengubah pola operasi di mana terdapat perbedaan signifikan jika pengemudi angkot menggunakan Tron.

Contoh, jika angkot tidak memakai teknologi Tron, maka angkot hanya beroperasi di rute yang sama. Artinya 15-20 menit sekali akan melakukan hal yang sama. Ini yang menyebabkan kerugian besar karena rute yang sepi penumpang. 

Soal komisi, David mengatakan "10 sampai 15% dari tarif yang berlaku [untuk setiap penumpang]. Lebih kecil dari [pembagian komisi] ojol (ojek online) dan lagi murah pastinya." 

David mengatakan Bekasi, Jawa Barat, dipilih sebagai kota pertama pengoperasian Tron karena dari total perjalanan pulang-pergi di Jabodetabek yang mencapai 15 juta perjalanan, Bekasi menyumbang 15% dari total perjalanan itu.

"[Total perjalanan di Jabodetabek] 15% disumbang dari Bekasi yang merupakan kota terpadat nomor 3," kata David yang mantan Direktur PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) ini.

Lanjut ke halaman berikutnya >>>



Pendiri dan CEO Asia Trans (PT. ASIA TRANS TEKNOLOGI) Suhartoni Yonathan Salusu meluncurkan aplikasi Asia Trans pada Oktober 2018 dengan modal Rp 10 miliar tanpa bantuan venture capital. Layanan dan model bisnis aplikasi ini sangat mirip dengan apa yang ditawarkan Gojek dan Grab. Dari cara pengguna untuk memesan layanan hingga skema kerjasama yang memotong komisi dari driver sebesar 15%.

Saat ini, perusahaan sudah menyediakan layanan pengantaran menggunakan motor, mobil, box, pickup, food, dan news yang bekerjasama dengan Suara.com. Namun Suhaartoni mengatakan aplikasinya akan segera menyediakan fitur send, store, clean, mechanic, salon, barber, tiket sampai care.


Hingga saat ini Suhartoni mengklaim aplikasinya telah memiliki 185.000 mitra yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten Indonesia dengan komposisi 70% motor 20% mobil dan 10 pickup&box. Perihal pengguna Ia mengakut telah memiliki sekitar 100.000 pengguna dengan rata-rata 1.000 pemenuhan layanan per hari.

"Kita sudah ada bahkan sampai NTT (Nusa Tenggara Timur). Targetnya akhir 2019, sudah ada 800.000 driver," kata Suhartoni kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/5/2019). "Paling banyak di pakai di Kalimantan karena adminnya semangat," ujarnya.

Suhartoni menjelaskan bahwa "kami tidak menggunakan server cloud dan memiliki servernya sendiri yang ditempatkan di tempat yang sama dengan Gojek". Ia juga mengaku telah menerapkan big data dan firewall untuk mempercanggih teknologi di perusahaannya.




(roy/roy) Next Article Grab Ngaku Bukan Lagi Startup Ojol & Bocoran Rencana Besarnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular