Ini Cara Mengetahui WhatsApp Calls Disusupi Spyware Israel

Roy Franedya, CNBC Indonesia
15 May 2019 12:03
WhatsApp belum benar-benar aman bagi para penggunanya. Pasalnya masih terdapat celah yang bisa dimasuki para hacker untuk mencuri data pengguna.
Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Jakarta, CNBC Indonesia - WhatsApp belum benar-benar aman bagi para penggunanya. Pasalnya masih terdapat celah yang bisa dimasuki para hacker untuk mencuri data pengguna.

Berdasarkan laporan Financial Timesfitur telepon WhatsApp masih bisa disusupi oleh spyware asal Israel. Spyware tersebut adalah buatan perusahaan Israel bernama NSO Group. Spyware ini bisa menginvasi telepon WhatsApp pada versi Android dan iOS, seperti dikutip dari 9to5Mac, Selasa (14/5/2019).


Spyware ini tak hanya bisa menyusupi lewat telepon, tetapi juga melalui panggilan telepon yang tak dijawab oleh pengguna. Dalam sejumlah kasus panggilan yang tak terjawab ini bisa hilang dalam dari daftar panggilan sehingga pengguna tidak menyadari adanya telepon tersebut.

Lalu, bagaimana cara mengetahui WhatsApp Anda disusupi spyware Israel? Sayangnya, belum ada cara pasti untuk memeriksa hal ini. Namun, ada tanda-tanda tertentu yang dapat diperiksa pengguna untuk mengetahui apakah ponsel telah disusupi spyware.

Pakar security dari Symantec, Domingo Guerra mengatakan salah satu caranya adalah mencoba dan melihat perubahan pada perangkat seluler penggguna.

Foto: Infografis/Fitur yang akan ada di Whatsapp/Arie Pratama

"Bila penggunaan baterai tampaknya berbeda dari belakang ini atau perangkat menjadi gampang panas karena kemungkinan menerima banyak data, ini jadi tanda-tanda perangkat Anda terganggu," ujar Domingo Guerra, seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (15/5/2019).

Domingo Guerra menambahkan cara paling andal untuk mendeteksi adanya manipulasi dengan melihat aplikasi mana yang menghabiskan banyak data dan menyedot banyak baterai. Hal ini terjadi karena aplikasi tersebut bekerja secara tidak terlihat.

Oleh karena itu, melacak penggunaan data secara reguler bisa menjadi sangat penting, karena lonjakan transfer data dapat menjadi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak benar.

Dominggo Guerra disarankan untuk uninstall aplikasi yang tidak digunakan secara teratur untuk membatasi jumlah program yang dapat mengumpulkan data Anda.

"(Ponsel) bisa menjadi alat mata-mata yang sempurna. Ada kamera di depan dan belakangnya. Ada pula mikrofonnya. Ada GPS, jadi (bisa mengetahui) lokasimu, (juga) ada kalender... Tapi jika data itu tetap di ponselmu, tentu takkan berguna buat siapapun yang berusaha memata-matai. Maka data yang sedang direkam perangkatmu itu butuh dikirim lagi ke si penyerang," tuturnya.

Simak video tentang WhatsApp di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]



(roy/dru) Next Article Tutupi Spyware di Whatsapp Calls, Facebook Dikritik

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular