
Grab Berambisi Tak Lagi Rugi di 2024, Selamat Tinggal Diskon?

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab Holdings akan mencatatkan break even pada EBITDA yang disesuaikan pada paruh kedua 2024. Ini diharapkan karena perusahaan ingin mempercepat menuju profitabilitas.
Kerugian EBITDA yang disesuaikan kelompoknya diperkirakan mencapai US$380 juta untuk paruh kedua tahun 2022, peningkatan 27% dibandingkan dengan paruh pertama tahun ini.
"Posisi kas kami bukanlah sesuatu yang kami terima begitu saja. Kami akan mempertahankan sikap hati-hati dalam mengalokasikan dan menggunakan modal kami dengan tetap mempertimbangkan jumlah kas ini," kata Chief Financial Officer Peter Oey, dikutip dari Reuters, Rabu (28/9/2022).
Grab juga mengharapkan pendapatan grup tumbuh sebesar 45% menjadi 55% YoY pada tahun 2023 dengan basis mata uang konstan, dan mencapai titik impas dalam operasi digibank pada tahun 2026.
Grab, yang terdaftar di Nasdaq pada Desember menyusul rekor merger senilai US$40 miliar dengan perusahaan cek kosong, telah berada di bawah tekanan investor untuk membendung kerugian dari bisnisnya yang telah berusia satu dekade.
Saham Grab telah turun 61% sepanjang tahun ini, mengikuti kekalahan global dalam penilaian teknologi karena investor menilai kembali prospek pertumbuhan di tengah kenaikan suku bunga dan perlambatan ekonomi.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prediksi Mantan Menpar RI: Grab & Bukalapak Bakal Gabung