Elon Musk vs Jeff Bezos, Siapa yang Akan Kuasai Luar Angkasa?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
10 May 2019 16:56
Blue Origin
Foto: Founder, Chairman, CEO and President Amazon Jeff Bezos meluncurkan perusahaan antariksa bernama Blue Moon. (REUTERS / Clodagh Kilcoyne)
Meski sama-sama ingin menjajal luar angkasa dan membangun peradaban di sana, namun ternyata Blue Origin belum pernah mengirimkan apa pun ke orbit, seperti dilaporkan media Inggris Express. Masalah peluncuran sub-orbital ini telah menyebabkan Blue Origin tertinggal sebagai perusahaan kendaraan luar angkasa dibandingkan pesaingnya yang sudah meluncurkan satelit ke orbit.

Blue Origin juga hanya menerima jumlah dana yang relatif kecil dari badan antariksa AS NASA, yaitu sekitar US$ 23 juta. Dana ini akan digunakan untuk melakukan pengujian penggunaan cairan kriogenik sebagai metode pendorong roket untuk sistem pendarat bulan.

Namun, Kamis kemarin, Blue Origin akhirnya mengenalkan kendaraan khusus untuk menjelajahi bulannya yang pertama, yang diberi nama Blue Moon, mengutip laporan CNBC International.


“Kendaraan ini bakal meluncur di bulan,” ujar Jeff Bezos saat presentasi di hadapan undangan media terbatas, Kamis (09/05/2019).

Tak cuma Blue Moon, Bezos juga mengenalkan roket BE-7 produksi perusahaannya. Mesin-mesin ini rencananya akan diuji coba perdana pada musim panas ini. Sebagian besar mesinnya, kata Bezos, dibuat dengan partisi tercetak.

“Kita butuh mesin baru dan inilah mereka, kali ini kita akan pergi ke bulan dan menetap di sana,” ujarnya optimistis.

Bezos berinvestasi lebih dari US$ 1 miliar di perusahaan yang didirikan pada tahun 2000 ini setiap tahun. Dana itu diperoleh dari hasil bisnisnya di Amazon. Perusahaan pribadi ini berhasil memperoleh pendanaan terakhir sebesar US$ 13 juta pada Agustus 2018, mengutip Crunch Base. Sementara itu, menurut situs craft.co, total pendanaannya sudah mencapai US$ 513 juta.

Selain pendarat bulan, Blue Origin memiliki dua kendaraan ruang angkasa yang sedang dalam pengembangan. Salah satunya adalah the New Shepard, roket suborbital yang dirancang untuk penerbangan jangka pendek dan tidak meluncurkan satelit besar ke orbit. Roket itu akan dibawa oleh New Glenn, yang dijadwalkan untuk peluncuran pada 2021 dan akan dapat mengangkut barang seberat 45.000 kg ke orbit bumi rendah. Kedua platform roket ini dirancang untuk dapat digunakan kembali.

Elon Musk vs Jeff Bezos, Siapa yang Akan Kuasai Luar Angkasa?Foto: Founder, Chairman, CEO and President Amazon Jeff Bezos meluncurkan perusahaan antariksa bernama Blue Moon. (REUTERS / Clodagh Kilcoyne)

New Glenn adalah bagian dari rencana Bezos untuk mendorong ekonomi ruang angkasa baru, di mana ia ingin ada lebih dari satu juta orang tinggal dan bekerja di ruang angkasa, menggunakan bumi sebagai jangkar bagi rumah mereka.

Pekan lalu roket New Shepard buatan Blue Origin menyelesaikan misi ke-11 setelah meluncurkan dan mendarat sambil membawa 38 percobaan ke orbit rendah Bumi.

The New Shepard meluncur hingga jarak 100 kilometer, di mana kapsul lepas dan melanjutkan momentumnya. Roket ini berhasil mengambang beberapa menit akibat gayaberat mikro sebelum kapsulnya turun kembali ke Bumi dengan ditopang tiga parasut. Roket New Shepard sendiri mendarat secara independen di landasan atau struts.

Ini adalah platform peluncuran yang ingin digunakan Bezos untuk membangun wisata ruang angkasa. Tiket untuk berwisata dengan roket ini dibanderol seharga US$ 200.000 - US$ 300.000 per orang menurut laporan Reuters tahun lalu. Perusahaan ini menargetkan untuk membawa orang ke bulan pada 2024, mengutip The Guardian. (prm)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular