
AS Serukan Blokir, Ini Negara yang Larang Teknologi 5G Huawei
Roy Franedya, CNBC Indonesia
26 April 2019 14:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Huawei Technologies sedang menghadapi tekanan politik yang terus meningkatkan beberapa bulan terakhir karena Amerika Serikat (AS) meminta negara-negara sekutu untuk memblokir teknologi 5G milik perusahaan asal China tersebut.
AS menuduh Huawei sebagai risiko keamanan nasional dan menuding perangkatnya bisa digunakan oleh Beijing untuk kepentingan spionase. Huawei telah berulang kali membantah tudingan tersebut.
Teknologi jaringan 5G tidak hanya menjanjikan kecepatan unduhan super-cepat pada perangkat, tetapi juga dipandang sebagai bagian penting dari infrastruktur yang akan dapat mendukung teknologi data-berat baru, seperti self-driving car (mobil tanpa sopir).
Beberapa negara menanggapi beragam imbauan AS ini. Mengutip CNBC International, Jumat (26/4/2019) berikut sikap beberapa negara terhadap Huawei.
Amerika Serikat (AS)
Huawei kesulitan memasuki pasar AS selama bertahun-tahun karena AS telah mengumumkan ke publik soal kecurigaan negara itu terhadap perusahaan China ini. Pada 2012, komiten intelijen AS mengeluarkan laporan yang mengatakan peralatan Huawei dan China dapat "merusak kepentingan inti keamanan nasional AS". Instansi pemerintah AS dilarang membeli peralatan Huawei.
Pada Desember 2018, CFO Huawei Meng Wanzhou, yang juga merupakan putri pendiri perusahaan Ren Zhengfei, ditangkap di Kanada atas permintaan AS. Ia dituduh melakukan penipuan terkait dengan pelanggaran sanksi Amerika terhadap Iran.
Meng Wanzhou telah membantah tuduhan itu.
Raksasa teknologi China ini telah mencoba melawan. Pada bulan Maret lalu, Huawei mengajukan gugatan terhadap AS dengan menyebut UU pelarangan instansi pemerintah beli perangkat Huawei tidak konstitusional.
Uni Eropa
Uni Eropa menyerahkan masalah teknologi Huawei ke negara-negara anggotanya. Tetapi Komisi Eropa telah mengeluarkan rekomendasi soal keamanan 5G.
Badan eksekutif Uni Eropa mengatakan negara-negara anggota harus melakukan penilaian risiko keamanan siber di jaringan negara. Idenya adalah untuk membuat daftar risiko dan cara untuk menguranginya.
Walaupun itu bukan rekomendasi yang mengikat secara hukum, Komisi berharap itu akan mengarah pada legislasi nasional tentang peluncuran 5G.
Jepang
Jepang melarang Huawei dan perusahaan China lainnya berpartisipasi dalam pengadaan perangkat internet publik pada Desember 2018 silam. Pemerintah tidak menyebut nama Huawei secara khusus dalam pedomannya, tetapi memperingatkan operator telekomunikasi untuk tidak menggunakan peralatan yang dapat membawa risiko keamanan.
SoftBank Group, NTT Docomo dan KDDI, tiga operator seluler utama Jepang, telah memutuskan untuk tidak menggunakan peralatan Huawei dalam peluncuran 5G, menurut Nikkei Asian Review.
Huawei berpartisipasi dari beberapa jaringan 4G di Jepang. SoftBank, salah satu perusahaan yang menggunakan perangkat 4G Huawei, ingin menggantinya dengan peralatan yang dibuat oleh vendor lain.
BERLANJUT KE HALAMAN 2
Jerman tidak akan melarang Huawei berpartisipasi dalam jaringan 5G. Jochen Homann, presiden Bundesnetzagentur (regulator telekomunikasi Jerman), mengatakan kepada Financial Times bahwa tidak ada pemasok peralatan, termasuk Huawei, "yang secara khusus dikecualikan,".
Jochen Homann menyebut belum melihat bukti Huawei memiliki risiko keamanan dan mempersilahkan Huawei berpartisipasi dalam perangkat 5G jika mematuhi semua persyaratan keamanan.
Inggris
Negeri Ratu Elizabeth ini membatasi partisipasi Huawei pada pembangunan jaringan 5G, mengutip Telegraph. Dewan Keamanan Nasional Inggris, yang diketuai oleh Perdana Menteri Theresa May, akan memungkinkan Huawei untuk menjual peralatan kepada operator Inggris untuk bagian "non-inti" dari jaringan.
Jaringan 5G terdiri dari "inti" dan jaringan akses radio (RAN). Bagian terakhir adalah peralatan yang memungkinkan perangkat apa pun terhubung ke jaringan 5G.
Para ahli menyatakan tidak melibatkan Huawei dalam pembangunan inti 5G bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi risiko keamanan.
India
India belum mengambil sikap terhadap Huawei. India telah mengundang Huawei, bersama dengan saingannya Nokia dan Ericsson, untuk melakukan uji coba 5G.
Namun, Nikkei Asian Review melaporkan pada bulan Maret bahwa pemerintah sedang mencari jalan untuk agar tidak ada monopoli dalam pembangunan perangkat tersebut.
Prancis
Huawei tidak dilarang menjual peralatan 5G di Prancis. Namun, anggota parlemen negara itu sedang memperdebatkan RUU yang akan menerapkan tes ketat untuk mengetahui apakah peralatan jaringan vendor menimbulkan risiko keamanan.
Satu artikel dalam RUU tersebut mengusulkan pemberian kekuasaan ke perdana menteri Prancis untuk memblokir perusahaan non-Uni Eropa yang dianggap mengganggu.
BERLANJUT KE HALAMAN 3
Pejabat AS memperingatkan pemerintah Brasil soal risiko keamanan Huawei pada Maret lalu. Namun, Huawei belum dilarang atau dibatasi di negeri Samba ini.
Italia
Pada Februari lalu, Italia menyatakan tidak memblokir Huawei atau ZTE dalam pembangunan jaringan 5G meskipun dalam laporan sebelumnya mereka akan melakukannya.
Kanada
Kanada belum membuat keputusan tentang Huawei, tetapi terus mempertimbangkan risikonya. Menteri Keamanan Publik Kanada Ralph Goodale telah berulang kali mengatakan di media bahwa tidak ada batas waktu kapan keputusan akan dibuat.
Kanada telah terperangkap di tengah percekcokan antara AS, Cina, dan Huawei.
Pada bulan Desember, otoritas Kanada menangkap Huawei CFO Meng atas permintaan pemerintah AS. Dalam tindakan pembalasan yang tampaknya, Cina menangkap sejumlah warga Kanada.
Korea Selatan
Korea Selatan adalah salah satu negara pertama yang meluncurkan jaringan 5G komersial dan berambisi memimpin dalam teknologi ini. Pemerintah telah menyerahkan pilihan vendor peralatan jaringan kepada masing-masing operator.
KT dan SK Telecom, dua jaringan seluler utama di Korea Selatan, tidak menggunakan peralatan Huawei untuk jaringan 5G.
LG Uplus, jaringan seluler lain yang dijalankan oleh perusahaan elektronik Korea Selatan LG, juga tak gunakan peralatan Huawei.
Australia
Pada bulan Agustus 2018, Australia melarang Huawei dan ZTE berpartisipasi dalam jaringan 5G dengan alasan keamanan nasional.
Saksikan video mengenai gugatan Huawei berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/prm) Next Article Inggris Resmi Blokir 5G Huawei: Trump Happy, China Murka?
AS menuduh Huawei sebagai risiko keamanan nasional dan menuding perangkatnya bisa digunakan oleh Beijing untuk kepentingan spionase. Huawei telah berulang kali membantah tudingan tersebut.
Teknologi jaringan 5G tidak hanya menjanjikan kecepatan unduhan super-cepat pada perangkat, tetapi juga dipandang sebagai bagian penting dari infrastruktur yang akan dapat mendukung teknologi data-berat baru, seperti self-driving car (mobil tanpa sopir).
Amerika Serikat (AS)
Huawei kesulitan memasuki pasar AS selama bertahun-tahun karena AS telah mengumumkan ke publik soal kecurigaan negara itu terhadap perusahaan China ini. Pada 2012, komiten intelijen AS mengeluarkan laporan yang mengatakan peralatan Huawei dan China dapat "merusak kepentingan inti keamanan nasional AS". Instansi pemerintah AS dilarang membeli peralatan Huawei.
Pada Desember 2018, CFO Huawei Meng Wanzhou, yang juga merupakan putri pendiri perusahaan Ren Zhengfei, ditangkap di Kanada atas permintaan AS. Ia dituduh melakukan penipuan terkait dengan pelanggaran sanksi Amerika terhadap Iran.
![]() |
Meng Wanzhou telah membantah tuduhan itu.
Raksasa teknologi China ini telah mencoba melawan. Pada bulan Maret lalu, Huawei mengajukan gugatan terhadap AS dengan menyebut UU pelarangan instansi pemerintah beli perangkat Huawei tidak konstitusional.
Uni Eropa
Uni Eropa menyerahkan masalah teknologi Huawei ke negara-negara anggotanya. Tetapi Komisi Eropa telah mengeluarkan rekomendasi soal keamanan 5G.
Badan eksekutif Uni Eropa mengatakan negara-negara anggota harus melakukan penilaian risiko keamanan siber di jaringan negara. Idenya adalah untuk membuat daftar risiko dan cara untuk menguranginya.
Walaupun itu bukan rekomendasi yang mengikat secara hukum, Komisi berharap itu akan mengarah pada legislasi nasional tentang peluncuran 5G.
Jepang
Jepang melarang Huawei dan perusahaan China lainnya berpartisipasi dalam pengadaan perangkat internet publik pada Desember 2018 silam. Pemerintah tidak menyebut nama Huawei secara khusus dalam pedomannya, tetapi memperingatkan operator telekomunikasi untuk tidak menggunakan peralatan yang dapat membawa risiko keamanan.
SoftBank Group, NTT Docomo dan KDDI, tiga operator seluler utama Jepang, telah memutuskan untuk tidak menggunakan peralatan Huawei dalam peluncuran 5G, menurut Nikkei Asian Review.
Huawei berpartisipasi dari beberapa jaringan 4G di Jepang. SoftBank, salah satu perusahaan yang menggunakan perangkat 4G Huawei, ingin menggantinya dengan peralatan yang dibuat oleh vendor lain.
BERLANJUT KE HALAMAN 2
Jerman tidak akan melarang Huawei berpartisipasi dalam jaringan 5G. Jochen Homann, presiden Bundesnetzagentur (regulator telekomunikasi Jerman), mengatakan kepada Financial Times bahwa tidak ada pemasok peralatan, termasuk Huawei, "yang secara khusus dikecualikan,".
Jochen Homann menyebut belum melihat bukti Huawei memiliki risiko keamanan dan mempersilahkan Huawei berpartisipasi dalam perangkat 5G jika mematuhi semua persyaratan keamanan.
Inggris
Negeri Ratu Elizabeth ini membatasi partisipasi Huawei pada pembangunan jaringan 5G, mengutip Telegraph. Dewan Keamanan Nasional Inggris, yang diketuai oleh Perdana Menteri Theresa May, akan memungkinkan Huawei untuk menjual peralatan kepada operator Inggris untuk bagian "non-inti" dari jaringan.
![]() |
Jaringan 5G terdiri dari "inti" dan jaringan akses radio (RAN). Bagian terakhir adalah peralatan yang memungkinkan perangkat apa pun terhubung ke jaringan 5G.
Para ahli menyatakan tidak melibatkan Huawei dalam pembangunan inti 5G bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi risiko keamanan.
India
India belum mengambil sikap terhadap Huawei. India telah mengundang Huawei, bersama dengan saingannya Nokia dan Ericsson, untuk melakukan uji coba 5G.
Namun, Nikkei Asian Review melaporkan pada bulan Maret bahwa pemerintah sedang mencari jalan untuk agar tidak ada monopoli dalam pembangunan perangkat tersebut.
Prancis
Huawei tidak dilarang menjual peralatan 5G di Prancis. Namun, anggota parlemen negara itu sedang memperdebatkan RUU yang akan menerapkan tes ketat untuk mengetahui apakah peralatan jaringan vendor menimbulkan risiko keamanan.
Satu artikel dalam RUU tersebut mengusulkan pemberian kekuasaan ke perdana menteri Prancis untuk memblokir perusahaan non-Uni Eropa yang dianggap mengganggu.
BERLANJUT KE HALAMAN 3
Pejabat AS memperingatkan pemerintah Brasil soal risiko keamanan Huawei pada Maret lalu. Namun, Huawei belum dilarang atau dibatasi di negeri Samba ini.
Italia
Pada Februari lalu, Italia menyatakan tidak memblokir Huawei atau ZTE dalam pembangunan jaringan 5G meskipun dalam laporan sebelumnya mereka akan melakukannya.
Kanada
Kanada belum membuat keputusan tentang Huawei, tetapi terus mempertimbangkan risikonya. Menteri Keamanan Publik Kanada Ralph Goodale telah berulang kali mengatakan di media bahwa tidak ada batas waktu kapan keputusan akan dibuat.
![]() |
Kanada telah terperangkap di tengah percekcokan antara AS, Cina, dan Huawei.
Pada bulan Desember, otoritas Kanada menangkap Huawei CFO Meng atas permintaan pemerintah AS. Dalam tindakan pembalasan yang tampaknya, Cina menangkap sejumlah warga Kanada.
Korea Selatan
Korea Selatan adalah salah satu negara pertama yang meluncurkan jaringan 5G komersial dan berambisi memimpin dalam teknologi ini. Pemerintah telah menyerahkan pilihan vendor peralatan jaringan kepada masing-masing operator.
KT dan SK Telecom, dua jaringan seluler utama di Korea Selatan, tidak menggunakan peralatan Huawei untuk jaringan 5G.
LG Uplus, jaringan seluler lain yang dijalankan oleh perusahaan elektronik Korea Selatan LG, juga tak gunakan peralatan Huawei.
Australia
Pada bulan Agustus 2018, Australia melarang Huawei dan ZTE berpartisipasi dalam jaringan 5G dengan alasan keamanan nasional.
Saksikan video mengenai gugatan Huawei berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/prm) Next Article Inggris Resmi Blokir 5G Huawei: Trump Happy, China Murka?
Most Popular