Proyek Pembangkit Listrik dan Pesan Tegas Sri Mulyani

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
26 April 2019 08:30
Dua proyek pembangkit panas bumi dalam negeri dengan kapasitas raksasa Indonesia telah diresmikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Ground Breaking PLTP Unit Dieng 2 dan Patuha 2 (CNBC Indonesia/Iswari Anggit)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua proyek pembangkit panas bumi dalam negeri dengan kapasitas raksasa Indonesia telah diresmikan.

Dua pembangkit tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng II dan PLTP Patuha II yang dioperasikan oleh PT Geo Dipa Energi (Persero), satu-satunya BUMN panas bumi di Indonesia. Sebelumnya, kedua pembangkit ramah lingkungan ini telah beroperasi masing-masing dengan kapasitas 60 Megawatt (MW) atau totalnya mencapai 120 MW.

Uniknya, peresmian dua pembangkit ini bukan di kementerian energi atau sektor kelistrikan, melainkan di kantor Kementerian Keuangan dan diresmikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Pembangunan proyek tenaga listrik panas bumi merupakan bagian tidak terpisahkan dari proyek fast track pemerintah untuk penuhi kebutuhan listrik yang meningkat," ujar Sri Mulyani, saat ground breaking proyek dua pembangkit ini di gedung kementerian keuangan, Kamis (25/4/2019).


Ia menekankan pengembangan listrik panas bumi ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia yang telah menandatangani kesepakatan di Paris untuk mengurangi emisi karbon.

Geo Dipa, lanjutnya, adalah special vehicle Kementerian Keuangan seperti PT SMI yang bergerak di bidang infrastruktur. Special vehicle ini untuk mewujudkan optimalisasi panas bumi di Indonesia. Untuk itu, Bendahara Negara menekankan kepada para pengelola dan aparat hukum agar dalam kinerjanya tetap profesional. Apalagi pembangkit ini punya potensi hingga 1000 MW.

"Saya ingin khusus mention ke Kejaksaan dan Kepolisian, dua divisi dengan peran penting agar Geo Dipa bisa wujudkan potensi 1000 MW. Selalu profesional, jaga integritas, tidak korupsi. Itu penting," tegas Sri Mulyani.

Selain itu, ia juga berpesan agar tetap mengurangi impor. Sebab, menurut kesaksiannya, ada negara yang bangkrut karena terus-menerus melakukan impor energi. Negara yang dimaksud yakni Islandia.

Proyek Pembangkit Listrik dan Pesan Tegas Sri MulyaniFoto: Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Ground Breaking PLTP Unit Dieng 2 dan Patuha 2 (CNBC Indonesia/Iswari Anggit)

"Saya teringat kunjungan saya ke Iceland [Islandia]. Sebagai ekonom, melihat Iceland sebagai negara totally bangkrut karena impor energinya," imbuh Sri Mulyani.

"Neraca dagangnya jeblok karena semua impor, supaya bisa hidup dengan suhu hangat saja. Karena bangkrut mereka mikir, di perut bumi Islandia itu geo thermal [panas bumi], jadi mereka convert geo thermal untuk negaranya."

Dengan pengembangan geo thermal, Sri Mulyani mengatakan negara tersebut tak lagi impor dan bahkan ekonominya menjadi lebih kuat.

Selain itu, tantangan berikutnya dalam pengembangan listrik panas bumi adalah pembelian oleh PLN, karena terkadang harganya lebih tinggi ketimbang batu bara.


"PLN akan beradu, jika ambil harga tinggi masyarakat kena tarif tinggi padahal tidak boleh kena harga tinggi. Jadi dikembalikan lagi ke saya, apa akan disubsidi?"

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu pun menjelaskan tidak semuanya buru-buru disubsidi, harus ada hitungan dulu. Memang biayanya besar di awal, tapi bisa turun setelahnya. Jadi misal 5 atau 10 tahun pertama disubsidi dengan alokasi tertentu, tapi berikutnya berkurang, dan di periode kedua bisa jadi negara tinggal ambil dividen.

"Jadi PLN tidak ada alasan tidak mau ambil karena harga tinggi, kita tinggal hitung per proyek, ini bukan proyek siluman! Jadi ada tempatnya," pungkasnya.


(prm) Next Article Resmikan PLTP Raksasa RI, Sri Mulyani: Jangan Korupsi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular