
Startup
WeWork Rugi, SoftBank Masih Ingin Injeksi Modal Segar
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
10 October 2018 15:33

San Francisco, CNBC Indonesia - SoftBank Group Corp Jepang sedang dalam diskusi untuk menjadi pemegang saham mayoritas di WeWork Coworking Space, kata seorang sumber, seperti dilansir Reuters, Rabu (10/10/2018).
WeWork merupakan perusahaan penyedia ruang kerja dan segala keperluannya. KeinginanSoftbank menjadi pemegang saham mayoritas menunjukkan keberanian perusahaan Jepang ini berinvestasi distartup rugi.
Namun belum ada harga dan rincian lainnya yang ditetapkan, kata sumber itu, yang juga menambahkan bahwa pernyataan itu belumlah kesepakatan pasti. Sumber kedua juga mengatakan SoftBank sedang membicarakan tentang investasi besar baru di WeWork.
Sebelumnya, The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa investasi SoftBank antara US$15 - US$20 miliar dan kemungkinan akan berasal dari Vision Fund lembaga pengumpulan dana milik SoftBank. Investasi SoftBank yang lebih kecil yang sedang dibahas pada awal tahun ini, memberi WeWork valuasi hingga US$40 miliar, Journal melaporkan pada bulan Juni.
WeWork dan SoftBank menolak berkomentar. Sumber informasi tersebut juga menolak disebutkan identitasnya karena informasi yang diberikan bersifat pribadi.
SoftBank dan Vision Fund menginvestasikan US$4,4 miliar di WeWork tahun lalu dan perusahaan Jepang itu memegang dua kursi dewan.
Prospek WeWork telah diragukan oleh beberapa investor Silicon Valley yang melihat perusahaan sebagai real estate yang dinilai terlalu tinggi, yang rentan terhadap penurunan pasar properti. Dalam rilis pertama hasil keuangan pada bulan Agustus, WeWork mengatakan kerugian kuartal keduanya meningkat.
Saham SoftBank turun 5% dalam perdagangan sore di Tokyo pada hari Rabu (10/10/2018). Beberapa traders mengatakan berita tentang potensi investasi WeWork memberi dampak negatif untuk SoftBank, yang memiliki eksposur substansial ke sektor teknologi yang sahamnya sudah berada di bawah tekanan.
Saham mayoritas di WeWork milik SoftBank, yang telah mengumpulkan lebih dari US$93 miliar untuk menciptakan Vision Fund yang berfokus pada teknologi, menandakan pergeseran praktik perusahaan yang umumnya hanya membeli saham minoritas di startup profil tinggi yang sudah besar.
SoftBank telah menginvestasikan miliaran dolar pada perusahaan kendaraan online AS, Uber Technologies tetapi hanya memiliki saham minoritas di perusahaan.
WeWork dan perusahaan Jepang itu memiliki hubungan cukup erat, di mana ratusan staf SoftBank menggunakan ruang joint venture Jepang milik kedua perusahaan. Selain itu, SoftBank telah mempertimbangkan memindahkan kantor pusatnya ke kantor WeWork.
Investasi terkait real estat SoftBank lainnya termasuk pada Compass, pasar real estat online, Katerra, start-up kontruksi, dan jaringan hotel India OYO Hotels.
Unit WeWork China mengumpulkan US$500 juta pada bulan Juli dari berbagai investor termasuk SoftBank, Hony Capital dan Trustbridge Partners, untuk mendorong ekspansi di negara tersebut.
(roy) Next Article Valuasi Anjlok Rp 280 T, Startup Unicorn ini Tunda IPO?
WeWork merupakan perusahaan penyedia ruang kerja dan segala keperluannya. KeinginanSoftbank menjadi pemegang saham mayoritas menunjukkan keberanian perusahaan Jepang ini berinvestasi distartup rugi.
Namun belum ada harga dan rincian lainnya yang ditetapkan, kata sumber itu, yang juga menambahkan bahwa pernyataan itu belumlah kesepakatan pasti. Sumber kedua juga mengatakan SoftBank sedang membicarakan tentang investasi besar baru di WeWork.
Sebelumnya, The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa investasi SoftBank antara US$15 - US$20 miliar dan kemungkinan akan berasal dari Vision Fund lembaga pengumpulan dana milik SoftBank. Investasi SoftBank yang lebih kecil yang sedang dibahas pada awal tahun ini, memberi WeWork valuasi hingga US$40 miliar, Journal melaporkan pada bulan Juni.
SoftBank dan Vision Fund menginvestasikan US$4,4 miliar di WeWork tahun lalu dan perusahaan Jepang itu memegang dua kursi dewan.
Prospek WeWork telah diragukan oleh beberapa investor Silicon Valley yang melihat perusahaan sebagai real estate yang dinilai terlalu tinggi, yang rentan terhadap penurunan pasar properti. Dalam rilis pertama hasil keuangan pada bulan Agustus, WeWork mengatakan kerugian kuartal keduanya meningkat.
Saham SoftBank turun 5% dalam perdagangan sore di Tokyo pada hari Rabu (10/10/2018). Beberapa traders mengatakan berita tentang potensi investasi WeWork memberi dampak negatif untuk SoftBank, yang memiliki eksposur substansial ke sektor teknologi yang sahamnya sudah berada di bawah tekanan.
Saham mayoritas di WeWork milik SoftBank, yang telah mengumpulkan lebih dari US$93 miliar untuk menciptakan Vision Fund yang berfokus pada teknologi, menandakan pergeseran praktik perusahaan yang umumnya hanya membeli saham minoritas di startup profil tinggi yang sudah besar.
SoftBank telah menginvestasikan miliaran dolar pada perusahaan kendaraan online AS, Uber Technologies tetapi hanya memiliki saham minoritas di perusahaan.
WeWork dan perusahaan Jepang itu memiliki hubungan cukup erat, di mana ratusan staf SoftBank menggunakan ruang joint venture Jepang milik kedua perusahaan. Selain itu, SoftBank telah mempertimbangkan memindahkan kantor pusatnya ke kantor WeWork.
Investasi terkait real estat SoftBank lainnya termasuk pada Compass, pasar real estat online, Katerra, start-up kontruksi, dan jaringan hotel India OYO Hotels.
Unit WeWork China mengumpulkan US$500 juta pada bulan Juli dari berbagai investor termasuk SoftBank, Hony Capital dan Trustbridge Partners, untuk mendorong ekspansi di negara tersebut.
(roy) Next Article Valuasi Anjlok Rp 280 T, Startup Unicorn ini Tunda IPO?
Most Popular