Fintech
Mudahkan Transaksi, RI Harus Adopsi Teknologi Alibaba
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
10 October 2018 13:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara menghadiri acara Grand Launching CNBC Indonesia di Trans Resort Hotel Bali, Kuta, Bali, Rabu (10/10/2018).
Dalam sesi diskusi bertajuk "The Next Frontier of Asia's Financial Service. Riding the Wave of Global Disruptions in the Banking Industry" yang dipandu presenter CNBC International Geoff Cutmore, Rudiantara menyinggung tentang kecanggihan alat pembayaran transaksi melalui chat di China.
Rudiantara mengatakan Indonesia harus mulai memanfaatkan kecanggihan teknologi fintech untuk diterapkan di seluruh Indonesia.
"Contohnya di Bali, kita dapat melakukan pembayaran dengan WeChat," kata Rudiantara. "Kita harus melakukan sesuatu untuk memungkinkan hal tersebut tersedia di seluruh indonesia."
WeChat adalah perusahaan multi-platform asal China. Layanan ini dapat digunakan untuk chatting hingga membeli souvenir. Di China bahkan sangat jarang masyarat berusia muda bertransaksi dengan uang tunai. Mayoritas pedagang juga hanya menyediakan transaksi secara non-tunai.
WeChat dan Alipay merupakan dua alat pembayaran paling populer di China. WeChat merupakan platform milik Tencent Holdings sedangkan Alipay adalah sistem pembayaran milik Alibaba.
"Kita juga harus memulai proyek awal untuk fintech," kata Rudiantara. "Pemerintah juga bisa memulai dengan mempromosikan teknologi baru ini."
Rudiantara juga mengatakan pemerintah akan mendiskusikan cara melindungi privasi di tahun depan. Maklum privasi menjadi topik yang hangat belakangan ini setelah terjadi penyalahgunaan dana pengguna di media sosial terbesar facebook.
(roy) Next Article BI: Teknologi Perbankan Masih Kalah dari Fintech
Dalam sesi diskusi bertajuk "The Next Frontier of Asia's Financial Service. Riding the Wave of Global Disruptions in the Banking Industry" yang dipandu presenter CNBC International Geoff Cutmore, Rudiantara menyinggung tentang kecanggihan alat pembayaran transaksi melalui chat di China.
WeChat adalah perusahaan multi-platform asal China. Layanan ini dapat digunakan untuk chatting hingga membeli souvenir. Di China bahkan sangat jarang masyarat berusia muda bertransaksi dengan uang tunai. Mayoritas pedagang juga hanya menyediakan transaksi secara non-tunai.
WeChat dan Alipay merupakan dua alat pembayaran paling populer di China. WeChat merupakan platform milik Tencent Holdings sedangkan Alipay adalah sistem pembayaran milik Alibaba.
"Kita juga harus memulai proyek awal untuk fintech," kata Rudiantara. "Pemerintah juga bisa memulai dengan mempromosikan teknologi baru ini."
Rudiantara juga mengatakan pemerintah akan mendiskusikan cara melindungi privasi di tahun depan. Maklum privasi menjadi topik yang hangat belakangan ini setelah terjadi penyalahgunaan dana pengguna di media sosial terbesar facebook.
(roy) Next Article BI: Teknologi Perbankan Masih Kalah dari Fintech
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular