
Kenapa Visa Mau Habiskan Rp 74 T Buat Akuisisi Startup Ini?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
14 January 2020 16:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Visa Inc mengumumkan akuisisi startup Plaid dengan harga US$ 5,3 miliar atau setara Rp 74,2 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000). Angka ini dua kali dari valuasi startup Plaid.
Plaid adalah startup yang menghubungkan fintech dengan rekening tabungan masyarakat. Pada putaran pendanaan terakhir valuasi Plaid sudah mencapai US$2,65 miliar. Startup ini sudah memiliki 2.600 pelanggan fintech. Plaid sudah berekspansi ke Amerika Serikat (AS), Inggris, Spanyol, Perancis dan Irlandia.
Melansir Forbes, Selasa (14/1/2020), alasan Visa mengakuisisi Plaid bukan karena potensi pendapatan perusahaan. Visa memiliki pendapatan US$23 miliar dan nilai pasar US$420 miliar tahun lalu.
Adapun pendapatan Plaid US$100-200 juta, mengutip seorang sumber. Sumbangan pendapatan ini cukup kecil ke Visa.
Ada dua alasan utama Visa mengakuisisi startup Plaid. Pertama, Plaid sudah bekerja sama dengan sebagian besar fintech terbesar di AS termasuk Venmo, Square Cash, Chime Acorns, Robinhood dan Coinbase.
Akuisisi ini akan membuat Visa mendapat akses ke basis pelanggan yang penting dan dapat menjual layanan pembayaran tambahan.
Kedua, Visa memiliki jaringan global yang tak tertandingi dalam teknologi keuangan, dengan jutaan pelanggan di 200 negara. Itu akan membuat Visa lebih mudah untuk membawa Plaid global.
Zach Perret akan tetap menjadi CEO Plaid. Menurutnya akuisisi ini sebagai validasi dari semakin pentingnya teknologi yang mereka jalankan dalam layanan keuangan. "Memasuki pasar kami adalah menemukan orang-orang yang menciptakan inovasi di dalam perusahaan," ujarnya.
Visa mengharapkan akuisisi akan rampung dalam tiga hingga enam bulan mendatang. Pembayaran ini dalam bentuk uang tunai sebesa US$ 4,9 miliar dan $ 400 juta dalam bentuk saham Visa.
(roy/miq) Next Article Garap Fintech, Visa Akuisisi Startup AS ini Rp 74,2 T
Plaid adalah startup yang menghubungkan fintech dengan rekening tabungan masyarakat. Pada putaran pendanaan terakhir valuasi Plaid sudah mencapai US$2,65 miliar. Startup ini sudah memiliki 2.600 pelanggan fintech. Plaid sudah berekspansi ke Amerika Serikat (AS), Inggris, Spanyol, Perancis dan Irlandia.
Melansir Forbes, Selasa (14/1/2020), alasan Visa mengakuisisi Plaid bukan karena potensi pendapatan perusahaan. Visa memiliki pendapatan US$23 miliar dan nilai pasar US$420 miliar tahun lalu.
Ada dua alasan utama Visa mengakuisisi startup Plaid. Pertama, Plaid sudah bekerja sama dengan sebagian besar fintech terbesar di AS termasuk Venmo, Square Cash, Chime Acorns, Robinhood dan Coinbase.
Akuisisi ini akan membuat Visa mendapat akses ke basis pelanggan yang penting dan dapat menjual layanan pembayaran tambahan.
Kedua, Visa memiliki jaringan global yang tak tertandingi dalam teknologi keuangan, dengan jutaan pelanggan di 200 negara. Itu akan membuat Visa lebih mudah untuk membawa Plaid global.
Zach Perret akan tetap menjadi CEO Plaid. Menurutnya akuisisi ini sebagai validasi dari semakin pentingnya teknologi yang mereka jalankan dalam layanan keuangan. "Memasuki pasar kami adalah menemukan orang-orang yang menciptakan inovasi di dalam perusahaan," ujarnya.
Visa mengharapkan akuisisi akan rampung dalam tiga hingga enam bulan mendatang. Pembayaran ini dalam bentuk uang tunai sebesa US$ 4,9 miliar dan $ 400 juta dalam bentuk saham Visa.
(roy/miq) Next Article Garap Fintech, Visa Akuisisi Startup AS ini Rp 74,2 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular