
Mengenal Plaid, Startup Unicorn yang Diakuisisi Visa Rp 74 T
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 January 2020 18:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah perusahaan rintisan (startup) teknologi keuangan (financial technology/fintech) yang berbasis di San Francisco, Plaid, ramai diperbincangkan setelah Visa Inc mengumumkan mengakuisisi perusahaan itu.
Visa mengatakan membeli Plaid dengan harga US$ 5,3 miliar atau setara Rp 74,2 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000). Angka ini dua kali dari valuasi startup Plaid, sebagaimana dilaporkan CNBC International, Senin (13/1/2020).
Perusahaan yang didirikan oleh Zach Perret dan William Hockey pada 2012 lalu, ini merupakan startup yang menghubungkan fintech dengan rekening tabungan masyarakat.
"Plaid memberi para developer alat yang mereka butuhkan untuk menciptakan pengalaman yang mudah dan dapat diakses untuk para pengguna mereka. Saat ini, puluhan juta orang (dan terus bertambah) di Amerika Utara telah menghubungkan rekening bank mereka ke aplikasi yang mereka gunakan memakai Plaid," jelas perusahaan mengenai dirinya di website resmi mereka.
Saat mendirikan perusahaan, Perret dan Hockey menyebut salah satu alasan mereka adalah karena tidak puas dengan kurangnya transparansi dalam tagihan yang mereka bayar. Oleh karenanya mereka mencoba membuat alat perencanaan keuangan yang bisa membuat laporan keuangan lebih transparan.
Saat ini Plaid sudah bekerja sama dengan sebagian besar fintech terbesar di AS termasuk Venmo, Square Cash, Chime Acorns, Robinhood dan Coinbase.
Mengutip Forbes, apa yang membuat perangkat lunak buatan perusahaan menarik bagi pengguna adalah karena alat itu menghubungkan aplikasi ke setiap bank pengguna baru sehingga dapat dengan cepat mengkonfirmasi pemegang akun, tanpa setoran sepeser pun atau dokumen apapun.
"Plaid telah terhubung dengan sekitar 10.000 bank." tulis Forbes.
Perusahaan juga telah banyak mendapat suntikan dana/investasi dari berbagai perusahaan besar dalam beberapa seri pendanaan. Beberapa perusahaan yang berinvestasi di Plaid di antaranya adalah Spark Capital, NEA, Citi dan American Express.
Pada 2016 perusahaan mendapatkan US$ 44 juta dari putaran pendanaan yang dipimpin Goldman Sach, menjadikan valuasinya mencapai US$ 250 juta. Pada putaran pendanaan terakhir, valuasi Plaid sudah mencapai US$2,65 miliar.
Saat ini, Plaid yang sudah menjangkau puluhan juta pengguna dan terhubung dengan ribuan aplikasi, hanya mempekerjakan 130 orang dari kantor dua lantainya yang luas di wilayah South of Market, San Francisco.
(roy) Next Article Garap Fintech, Visa Akuisisi Startup AS ini Rp 74,2 T
Visa mengatakan membeli Plaid dengan harga US$ 5,3 miliar atau setara Rp 74,2 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000). Angka ini dua kali dari valuasi startup Plaid, sebagaimana dilaporkan CNBC International, Senin (13/1/2020).
Perusahaan yang didirikan oleh Zach Perret dan William Hockey pada 2012 lalu, ini merupakan startup yang menghubungkan fintech dengan rekening tabungan masyarakat.
"Plaid memberi para developer alat yang mereka butuhkan untuk menciptakan pengalaman yang mudah dan dapat diakses untuk para pengguna mereka. Saat ini, puluhan juta orang (dan terus bertambah) di Amerika Utara telah menghubungkan rekening bank mereka ke aplikasi yang mereka gunakan memakai Plaid," jelas perusahaan mengenai dirinya di website resmi mereka.
Saat mendirikan perusahaan, Perret dan Hockey menyebut salah satu alasan mereka adalah karena tidak puas dengan kurangnya transparansi dalam tagihan yang mereka bayar. Oleh karenanya mereka mencoba membuat alat perencanaan keuangan yang bisa membuat laporan keuangan lebih transparan.
Saat ini Plaid sudah bekerja sama dengan sebagian besar fintech terbesar di AS termasuk Venmo, Square Cash, Chime Acorns, Robinhood dan Coinbase.
Mengutip Forbes, apa yang membuat perangkat lunak buatan perusahaan menarik bagi pengguna adalah karena alat itu menghubungkan aplikasi ke setiap bank pengguna baru sehingga dapat dengan cepat mengkonfirmasi pemegang akun, tanpa setoran sepeser pun atau dokumen apapun.
"Plaid telah terhubung dengan sekitar 10.000 bank." tulis Forbes.
Perusahaan juga telah banyak mendapat suntikan dana/investasi dari berbagai perusahaan besar dalam beberapa seri pendanaan. Beberapa perusahaan yang berinvestasi di Plaid di antaranya adalah Spark Capital, NEA, Citi dan American Express.
Pada 2016 perusahaan mendapatkan US$ 44 juta dari putaran pendanaan yang dipimpin Goldman Sach, menjadikan valuasinya mencapai US$ 250 juta. Pada putaran pendanaan terakhir, valuasi Plaid sudah mencapai US$2,65 miliar.
Saat ini, Plaid yang sudah menjangkau puluhan juta pengguna dan terhubung dengan ribuan aplikasi, hanya mempekerjakan 130 orang dari kantor dua lantainya yang luas di wilayah South of Market, San Francisco.
(roy) Next Article Garap Fintech, Visa Akuisisi Startup AS ini Rp 74,2 T
Most Popular