
Garap Fintech, Visa Akuisisi Startup AS ini Rp 74,2 T
Roy Franedya, CNBC Indonesia
14 January 2020 11:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa pembayaran global, Visa mengumumkan telah mengakuisisi Plaid, startup jasa keuangan application programming interface (API) senilai US$ 5,3 miliar atau setara Rp 74,2 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000).
Plaid mengembangkan jasa untuk sektor keuangan berbasis API, perangkat lunak yang mengizinkan dua aplikasi terhubung satu sama lain. Plaid memungkinkan sebuah perusahaan terhubung ke rekening bank pengguna.
Pelanggan Plaid kebanyakan merupakan perusahaan berprofil tinggi termasuk Venmo, startup jasa keuangan fenomenal dengan model peer-to-peer; Robinhood, aplikasi investasi berbasis ponsel; dan Coinbase dan Gemini, perusahaan bursa penukaran cryptocurrency.
Pada Desember lalu, Plaid mengklaim satu dari empat orang di Amerika Serikat yang memiliki rekening bank telah terhubung dengan perusahaan fintech melalui aplikasi.
Pada 2018 lalu, Plaid baru saja menyelesaikan putaran pendanaan seri C dengan mengumpulkan dana US$250 juta dan memiliki valuasi US$2,7 miliar.
Dalam pertemuan dengan investor, CEO Visa Al Kelly mengatakan Plaid telah mencatatkan pertumbuhan gabungan sebesar 100% setiap tahunnya sejak 2015. Ia menyebut aksi korporasi ini sebagai kebijakan jangka panjang dan akan memposisikan Visa masuk ke dekade berikutnya.
Aksi korporasi ini akan membantu Visa mengembangkan pasar dan meningkatkan keterhubungan dengan fintech.
"Ini sangat cocok, secara strategis," ujar Al Kelly mengenai akuisisi tersebut, seperti dilansir dari CNBC International, Selasa (14/1/2020). "Kami sangat bersemangat dalam bisnis baru ini dan kemampuannya untuk mempercepat pertumbuhan pendapatan kami dari waktu ke waktu."
Visa mengatakan akuisisi ini berpotensi menaikkan pendapatan perusahaan bersih sebesar 100 bps atau 1% mulai 2021.
Plaid mengembangkan jasa untuk sektor keuangan berbasis API, perangkat lunak yang mengizinkan dua aplikasi terhubung satu sama lain. Plaid memungkinkan sebuah perusahaan terhubung ke rekening bank pengguna.
Pelanggan Plaid kebanyakan merupakan perusahaan berprofil tinggi termasuk Venmo, startup jasa keuangan fenomenal dengan model peer-to-peer; Robinhood, aplikasi investasi berbasis ponsel; dan Coinbase dan Gemini, perusahaan bursa penukaran cryptocurrency.
Pada 2018 lalu, Plaid baru saja menyelesaikan putaran pendanaan seri C dengan mengumpulkan dana US$250 juta dan memiliki valuasi US$2,7 miliar.
Dalam pertemuan dengan investor, CEO Visa Al Kelly mengatakan Plaid telah mencatatkan pertumbuhan gabungan sebesar 100% setiap tahunnya sejak 2015. Ia menyebut aksi korporasi ini sebagai kebijakan jangka panjang dan akan memposisikan Visa masuk ke dekade berikutnya.
Aksi korporasi ini akan membantu Visa mengembangkan pasar dan meningkatkan keterhubungan dengan fintech.
"Ini sangat cocok, secara strategis," ujar Al Kelly mengenai akuisisi tersebut, seperti dilansir dari CNBC International, Selasa (14/1/2020). "Kami sangat bersemangat dalam bisnis baru ini dan kemampuannya untuk mempercepat pertumbuhan pendapatan kami dari waktu ke waktu."
Visa mengatakan akuisisi ini berpotensi menaikkan pendapatan perusahaan bersih sebesar 100 bps atau 1% mulai 2021.
Next Page
Plaid Tumbuh Pesat
Pages
Most Popular