
Visa Diam-Diam Caplok Fintech Rp 31 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Visa baru saja mengumumkan akan mengakuisisi perusahaan fintech asal Swedia, Tink. Akuisisi pada perusahaan penyedia layanan keuangan cerdas itu senilai 1,8 miliar euro atau sekitar Rp 31 triliun.
CEO Visa, Al Kelly mengatakan dengan keputusan ini akan meningkatkan nilai pada konsumen dan bisnis di wilayah Eropa.
Pihak raksasa kartu kredit itu menyebutkan Tink memungkinkan institusi keuangan, fintech dan merchant untuk membangun tools manajemen keuangan. Itu semua disesuaikan untuk konsumen dan bisnis Eropa dengan berbasis data keuangan mereka.
Pilihan Redaksi |
"Dengan menyatukan jaringan Visa dan kemampuan perbankan Tink, kami akan memberikan peningkatan nilai pada konsumen dan bisnis di Eropa dengan tools untuk membuat kehidupan keuangan mereka lebih sederhana, handal dan aman," kata Al Kelly dalam keterangannya, dikutip dari AFP, Kamis (24/6/2021).
Sementara CEO dan Co-Founder Tink, Daniel Kjellen menyebutkan kesepakatan dua perusahaan membuat Tink bisa 'bergerak cepat dan menjangkau lebih jauh dari sebelumnya'.
Tink didirikan pada tahun 2012, dengan meluncurkan aplikasi untuk melacak keuangan pribadi pengguna dalam satu tempat. Platformnya menghubungkan pada beberapa rekening bank.
Visa menyebutkan Tink sudah terintegrasi lebih dari 3400 bank dan institusi keuangan. Dipastikan juga setelah kesepakatan, tidak akan ada yang berubah pada Tink termasuk tidak akan pindah dari kantornya di Stockholm, Swedia.
"Akan mempertahankan merk dan tim manajemen saat ini, dan kantor pusatnya tetap di Stockholm Swedia," ungkap Visa.
Pendanaan itu akan berasal dari kas Visa, dan perusahaan memastikan kesepakatan tunduk pada persetujuan peraturan yang ada.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pandemi, Mastercard dan Visa Tunda Kenaikan Biaya Transaksi