
Kisah Ariel Noah Bentuk Tim eSports Karena Cinta Game Online
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
14 January 2020 15:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Vokalis band Noah, Ariel resmi terjun ke dunia esports dengan membuat tim bernama The Pillars Claymore. Sebagai awalan, tim esports binaan Ariel ini baru membuka divisi untuk game Free Fire.
Saat ditemui di konferensi pers FFML Season 1 pada Selasa, (14/1/2020), Ariel bercerita mengenani prosesnya membuat tim esports karena kecintaannya pada game.
"Jauh sebelum saya jadi musisi, saya merupakan seorang gamers. Dari jaman atari, nintendo, sega, saya sudah mainin. Bahkan SMA kelas 3 saya suka main game online, main ragnarok di warnet," ujar Ariel.
"Untuk Pillars Esports sendiri dibuat karena ekosistem esports di Indonesia sudah sangat berkembang jadi kenapa enggak kita ramein. Sebenarnya tim kami sudah ada dari 2003 tapi hanya sebatas komunitas, baru sekarang serius untuk terjun di dunia esports," sambungnya.
Untuk perekrutan pemain, Ariel menerangkan bahwa ia ingin menggabungkan pemain profesional dengan bibit unggul, agar pemain pro ini bisa menularkan mental juara kepada yang lain.
"Kita juga bikin turnamen sendiri untuk mencari bibit, dan dipertandingkan lagi ke turnamen profesional. Fasilitas untuk pemain yang disediakan itu tempat untuk berkumpul yang penting, device yang canggij sih pasti," kata Ariel.
Ia pun menjelaskan niatnya untuk membuka divisi untuk game baru selain Free Fire namun masih sebatas rencana, "saya masih lihat trennya dulu, tapi belum bisa dikasih tau."
The Pillars akan menjalani debutnya pertama kali di turnamen Free Fire Master League (FFML) Season 1 yang akan berlangsung pada 14 Januari - 14 Februari 2020.
"Persiapan kami diturnamen cukup pede ya harus, kita coba serap semua yang ada, kerja sama tim, profesionalisme, itu yang harus diakalin. Bukan cuma menarik tapi juga harus nendang sebagai tim debutan," pungkas Ariel
(roy/roy) Next Article Ramai Aura Free Fire Academy, Apa itu?
Saat ditemui di konferensi pers FFML Season 1 pada Selasa, (14/1/2020), Ariel bercerita mengenani prosesnya membuat tim esports karena kecintaannya pada game.
"Jauh sebelum saya jadi musisi, saya merupakan seorang gamers. Dari jaman atari, nintendo, sega, saya sudah mainin. Bahkan SMA kelas 3 saya suka main game online, main ragnarok di warnet," ujar Ariel.
Untuk perekrutan pemain, Ariel menerangkan bahwa ia ingin menggabungkan pemain profesional dengan bibit unggul, agar pemain pro ini bisa menularkan mental juara kepada yang lain.
![]() |
"Kita juga bikin turnamen sendiri untuk mencari bibit, dan dipertandingkan lagi ke turnamen profesional. Fasilitas untuk pemain yang disediakan itu tempat untuk berkumpul yang penting, device yang canggij sih pasti," kata Ariel.
Ia pun menjelaskan niatnya untuk membuka divisi untuk game baru selain Free Fire namun masih sebatas rencana, "saya masih lihat trennya dulu, tapi belum bisa dikasih tau."
The Pillars akan menjalani debutnya pertama kali di turnamen Free Fire Master League (FFML) Season 1 yang akan berlangsung pada 14 Januari - 14 Februari 2020.
"Persiapan kami diturnamen cukup pede ya harus, kita coba serap semua yang ada, kerja sama tim, profesionalisme, itu yang harus diakalin. Bukan cuma menarik tapi juga harus nendang sebagai tim debutan," pungkas Ariel
(roy/roy) Next Article Ramai Aura Free Fire Academy, Apa itu?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular