
Demi Cetak Profit, Startup Hotel OYO PHK 1.000 Karyawan
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
14 January 2020 15:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren startup melakukan efisiensi dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan masih berlanjut. Terbaru, startup jaringan perhotelan online OYO dikabarkan telah merumahkan 1.000 lebih karyawannya.
Kepada para karyawan OYO, Pendiri Ritesh Agarwal mengatakan perusahaan tengah fokus pada mencetak profitabilitas. "Perusahaan sedang mencari cara untuk menyeimbangkan kecepatan pertumbuhan bisnis dengan kapasitas operasional perusahaan," ujarnya mengutip seorang sumber yang dilansir dari India Times, Selasa (14/1/2020).
Dikatakannya, perusahaan juga tengah berupaya meningkatkan tata kelola (governance) dan penggunaan teknologi yang lebih optimal untuk meningkatkan operasional perusahaan.
Kabar PHK karyawan ini datang berdekatan dengan berita soal sorotan global soal bagaimana perusahaan ini beroperasi dan tumbuh cepat. Banyak para analis yang mempertanyakan bagaimana cara perusahaan tumbuh karena dikabarkan mereka mendaftar properti yang tidak berlisensi untuk disewakan.
Para pemilik hotel di India dan China juga memprotes OYO karena tidak memberikan komisi sesuai kesepakatan. Dalam dua tahun terakhir, OYO agresif berekspansi secara global termasuk ke China, Eropa dan AS.
OYO merupakan startup yang disuntik SoftBank. Saat ini valuasi OYO sudah mencapai US$10 miliar artinya OYO sudah menyandang status decacorn.
"Saya tidak ragu mengakui, tumbuh dengan kecepatan yang dialami OYO dalam beberapa tahun terakhir terkadang mendapat ujian tekanan terhadap organisasi kita dari berbagai level. Tahun kini akan mengambil langkah untuk mengatasi hal ini," ujar Ritesh Agarwal dalam surat kepada karyawannya.
"Beberapa posisi akan menjadi mubazir ketika kita menerapkan sinergi dengan teknologi, mendorong efisiensi dan menghapus duplikasi usaha di seluruh bisnis atau geografis. Sebagai efeknya sebagai kolega akan menjalankan karir baru di luar OYO."
Belum pasti berapa karyawan yang dipecat. Beberapa laporan mengatakan 1.000 karyawan, ada yang melaporkan 2.000 karyawan dari 20.000 karyawan di India. PHK ini diperkirakan juga akan terjadi OYO China.
OYO dikabarkan juga akan memangkas jumlah mitranya yang saat ini sudah mencapai 10.000 hotel dan akan fokus bekerja sama dengan hotel di lokasi yang menguntungkan dan mendukung pertumbuhan bisnis. Pengurangan mitra ini juga bagian dari efisiensi penurunan biaya operasional.
(roy/sef) Next Article Tumbuh Pesat, Cara Bisnis Startup Hotel OYO Bermasalah?
Kepada para karyawan OYO, Pendiri Ritesh Agarwal mengatakan perusahaan tengah fokus pada mencetak profitabilitas. "Perusahaan sedang mencari cara untuk menyeimbangkan kecepatan pertumbuhan bisnis dengan kapasitas operasional perusahaan," ujarnya mengutip seorang sumber yang dilansir dari India Times, Selasa (14/1/2020).
Para pemilik hotel di India dan China juga memprotes OYO karena tidak memberikan komisi sesuai kesepakatan. Dalam dua tahun terakhir, OYO agresif berekspansi secara global termasuk ke China, Eropa dan AS.
![]() |
OYO merupakan startup yang disuntik SoftBank. Saat ini valuasi OYO sudah mencapai US$10 miliar artinya OYO sudah menyandang status decacorn.
"Saya tidak ragu mengakui, tumbuh dengan kecepatan yang dialami OYO dalam beberapa tahun terakhir terkadang mendapat ujian tekanan terhadap organisasi kita dari berbagai level. Tahun kini akan mengambil langkah untuk mengatasi hal ini," ujar Ritesh Agarwal dalam surat kepada karyawannya.
"Beberapa posisi akan menjadi mubazir ketika kita menerapkan sinergi dengan teknologi, mendorong efisiensi dan menghapus duplikasi usaha di seluruh bisnis atau geografis. Sebagai efeknya sebagai kolega akan menjalankan karir baru di luar OYO."
Belum pasti berapa karyawan yang dipecat. Beberapa laporan mengatakan 1.000 karyawan, ada yang melaporkan 2.000 karyawan dari 20.000 karyawan di India. PHK ini diperkirakan juga akan terjadi OYO China.
OYO dikabarkan juga akan memangkas jumlah mitranya yang saat ini sudah mencapai 10.000 hotel dan akan fokus bekerja sama dengan hotel di lokasi yang menguntungkan dan mendukung pertumbuhan bisnis. Pengurangan mitra ini juga bagian dari efisiensi penurunan biaya operasional.
(roy/sef) Next Article Tumbuh Pesat, Cara Bisnis Startup Hotel OYO Bermasalah?
Most Popular