
Cryptocurrency
Kapitalisasi Koin Digital Ini Hilang Rp 134 T dalam 2 Hari
Roy Franedya, CNBC Indonesia
25 September 2018 16:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mata uang digital XRP bergerak turun setelah pekan lalu harganya naik secara mengejutkan.
Harga XRP, yang sering salah disebut sebagai Ripple, turun lebih dari 18% dari hari sebelumnya, menurut Coinmarketcap.com. XRP diperdagangkan pada US$0,46 atau setara Rp 6.854 per koin, Selasa (25/9/2018).
Pada hari Jumat lalu, harga XRP melonjak menjadi US$0,69 setelah CNBC International melaporkan perusahaan Ripple dapat meluncurkan produk cryptocurrency yang didasarkan pada XRP.
Ripple adalah perusahaan fintech yang berfokus pada pembayaran berbasisĀ blockchain untuk membantu lembaga keuangan memindahkan uang ke seluruh dunia lebih cepat. Perusahaan ini memegang mayoritas mata uang digital XRP, yang independen dari perusahaan tetapi dapat digunakan pada platform Ripple.
Sagar Sarbhai, kepala hubungan regulasi untuk Asia-Pasifik dan Timur Tengah di Ripple, mengatakan pekan lalu bahwa perusahaan membuat kemajuan signifikan dengan produk xRapid, yang ditujukan untuk membantu bank mempercepat transaksi dengan menggunakan XRP cryptocurrency.
"Saya sangat yakin bahwa dalam satu bulan ke depan Anda akan melihat beberapa berita baik datang dari tempat kami, meluncurkan produk tersebut secara langsung dalam produksi," kata Sarbhai tentang xRapid dalam wawancara dengan CNBC pekan lalu.
Sejak lonjakan pada hari Jumat, kapitalisasi pasar atau nilai XRP telah jatuh lebih dari US$9 miliar (Rp 134,1 triliun). Harga koin digital telah turun lebih dari 30%. Tampaknya tidak ada katalisator utama untuk penurunan hari ini kecuaali investor melakukan aksi ambil keuntungan.
XRP adalah salah satu mata uang virtual turut meningkat popularitasnya ketika booming Bitcoin pada 2017. Namun sejak Januari tahun ini harganya telah turun 90%.
Sejauh iniĀ Ripple telah membuat kesepakatan dengan lembaga keuangan ternama seperti Santander dan American Express. Tetapi kemitraan tersebut sejauh ini kebanyakan difokuskan pada produk lain yang disebut xCurrent, yang tidak menggunakan XRP.
Produk lain yang dikenal sebagai xRapid menggunakan XRP sebagai semacam "jembatan" antara mata uang, memungkinkan penyedia pembayaran dan bank untuk memproses transaksi lintas batas yang lebih cepat. Perusahaan yang telah mengujicobakan produk tersebut termasuk raksasa transfer uang Western Union dan MoneyGram.
(roy/prm) Next Article Pemilik Wafat, Dana Bitcoin Cs Rp 2 T Tak Bisa Dicairkan
Harga XRP, yang sering salah disebut sebagai Ripple, turun lebih dari 18% dari hari sebelumnya, menurut Coinmarketcap.com. XRP diperdagangkan pada US$0,46 atau setara Rp 6.854 per koin, Selasa (25/9/2018).
Pada hari Jumat lalu, harga XRP melonjak menjadi US$0,69 setelah CNBC International melaporkan perusahaan Ripple dapat meluncurkan produk cryptocurrency yang didasarkan pada XRP.
Sagar Sarbhai, kepala hubungan regulasi untuk Asia-Pasifik dan Timur Tengah di Ripple, mengatakan pekan lalu bahwa perusahaan membuat kemajuan signifikan dengan produk xRapid, yang ditujukan untuk membantu bank mempercepat transaksi dengan menggunakan XRP cryptocurrency.
"Saya sangat yakin bahwa dalam satu bulan ke depan Anda akan melihat beberapa berita baik datang dari tempat kami, meluncurkan produk tersebut secara langsung dalam produksi," kata Sarbhai tentang xRapid dalam wawancara dengan CNBC pekan lalu.
Sejak lonjakan pada hari Jumat, kapitalisasi pasar atau nilai XRP telah jatuh lebih dari US$9 miliar (Rp 134,1 triliun). Harga koin digital telah turun lebih dari 30%. Tampaknya tidak ada katalisator utama untuk penurunan hari ini kecuaali investor melakukan aksi ambil keuntungan.
XRP adalah salah satu mata uang virtual turut meningkat popularitasnya ketika booming Bitcoin pada 2017. Namun sejak Januari tahun ini harganya telah turun 90%.
Sejauh iniĀ Ripple telah membuat kesepakatan dengan lembaga keuangan ternama seperti Santander dan American Express. Tetapi kemitraan tersebut sejauh ini kebanyakan difokuskan pada produk lain yang disebut xCurrent, yang tidak menggunakan XRP.
Produk lain yang dikenal sebagai xRapid menggunakan XRP sebagai semacam "jembatan" antara mata uang, memungkinkan penyedia pembayaran dan bank untuk memproses transaksi lintas batas yang lebih cepat. Perusahaan yang telah mengujicobakan produk tersebut termasuk raksasa transfer uang Western Union dan MoneyGram.
![]() |
(roy/prm) Next Article Pemilik Wafat, Dana Bitcoin Cs Rp 2 T Tak Bisa Dicairkan
Most Popular