Perkembangan Teknologi

Menjajal Cargo, Minimarket Keliling di Dalam Mobil Uber

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 September 2018 16:19
Layanan minimarket berjalan oleh Cargo memungkinkan pengemudi Uber menyediakan barang dagangan di dalam mobil.
Aplikasi Cargo dalam mobil Uber (Foto: CNBC/ Deborah Findling)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengguna Uber kini bisa melakukan dua hal sekaligus: pergi ke suatu tempat dan berbelanja.

Hal itu bisa terwujud karena saat ini Uber telah bekerja sama dengan startup baru bernama Cargo. Layanan minimarket berjalan itu memungkinkan pengemudi Uber menyediakan barang dagangan di dalam mobil karena Cargo menyediakan sebuah kotak konsol di dalam mobil Uber.

Menjajal Cargo, Minimarket Keliling di Dalam Mobil UberKotak konsol Cargo dalam mobil Uber (Foto: CNBC/ Deborah Findling)

Beberapa barang yang diperjualbelikan di antaranya adalah makanan ringan, produk kecantikan, dan pengisi daya telepon.

Cargo saat ini telah menyediakan layanannya di sembilan kota, termasuk New York, Atlanta, Dallas, San Francisco, dan Los Angeles di Amerika Serikat (AS). Melalui kemitraan dengan Grab, Cargo saat ini sudah menyediakan lebih dari 7.000 kotak di jalan dan tersedia langsung di sembilan kota di AS serta di berbagai belahan dunia.



Uber berharap bahwa kotak tersebut, yang gratis untuk digunakan driver, akan mampu memberikan penghasilan tambahan bagi pengemudi.

Perusahaan yang didirikan oleh CEO Jeff Cripe dan Jasper Wheeler pada tahun 2016 ini memperoleh modal awal mereka senilai US$1,75 juta dari Techstars. Tahun ini, Cargo mengumpulkan tambahan modal US$5,5 juta dari CRCM Ventures dan eighteen94, bagian dari dana modal ventura Kellogg.

Dalam sebuah wawancara, Cripe membandingkan produknya dengan Boingo, yang menyediakan layanan internet di bandara, dan Panasonic Avionics, yang memungkinkan streaming video di pesawat terbang.

Kotak konsol Cargo dalam mobil UberFoto: CNBC/ Deborah Findling
Kotak konsol Cargo dalam mobil Uber
Sama seperti startup yang mampu bersaing dengan bisnis pengiriman layanan pesawat udara, Cargo berharap untuk mencapai hal yang sama untuk mobil, terutama karena industri tengah mempersiapkan mobil tanpa pengemudi di masa depan. Untuk saat ini, perusahaan masih melihat bisnisnya sebagai penyedia makanan, tetapi di masa depan mengharapkan akan bercabang ke bisnis hiburan dan seterusnya.

"Anda melihat industri penerbangan dan Anda berpikir kembali ke penerbangan terakhir Anda dan Anda menyadari, 'Wow, ada perusahaan multimiliar dolar yang memberi saya semua layanan camilan dan minuman pada penerbangan itu." kata Cripe kepada CNBC.

"Semua hal ini memberikan kenyamanan, produktivitas, dan hiburan," tambahnya, melansir CNBC International hari Senin (17/9/2018). "Ini benar-benar hal-hal yang penumpang inginkan dan pilih karena mereka adalah penonton pasif."



Begini cara kerjanya: Pengendara dapat mengunduh aplikasi Cargo, lalu harus memindai QR atau Snapcode di konsol pengemudi. Mereka juga dapat menavigasi ke situs web Cargo untuk melihat-lihat item khusus yang dijual mobil yang mereka kendarai. Menunya adalah berbagai barang yang dapat dibeli oleh penumpang, serta sampel gratis.

Setelah memilih item, pelanggan dapat melakukan checkout dan pengemudi kemudian menyerahkan barang belanjaan. Pelanggan dapat membayar menggunakan Apple Pay, Venmo, Paypal, Android Pay, atau dengan memasukkan informasi kartu kredit mereka.

Untuk saat ini, hanya driver Uber dengan rating 4,7 atau lebih (dalam skala 1-5) yang dapat menambahkan Cargo ke mobil mereka. Driver menghasilkan US$1 per pembelian, dan dapat mengantongi 25% dari harga barang.

Aplikasi CargoFoto: CNBC/ Deborah Findling
Aplikasi Cargo
Mereka juga dapat memberikan sampel gratis kepada pelanggan: Sekitar 1% dari setiap kotak diisi dengan sampel, dan pengemudi menghasilkan uang bahkan jika hanya sampel gratis yang dipilih.

Struktur komisi membuat pengemudi Uber menghasilkan tambahan rata-rata US$100 per bulan dari Cargo, sedangkan pengemudi terbaik menghasilkan sekitar US$300, kata Cripe.

Cargo telah membangun kemitraan dengan Kellogg's, Starbucks, dan Mars Wrigley Confectionery, dan telah menjual lebih dari US$1 juta barang melalui platform itu, menurut perusahaan.



Aplikasi ini juga menyediakan produk-produk regional seperti masker wajah Korea, atau merek lokal. Cargo juga membagi data pengguna terbatas dengan perusahaan, seperti produk mana yang paling populer, dan jam berapa penjualan terbaik mereka terjadi.

Kesepakatan itu juga membantu menghasilkan uang bagi Uber, yang akan mengumpulkan kepemilikan saham dalam Cargo selama mereka bekerja sama. Cargo menolak untuk membeberkan kepemilikan saham Uber.
(prm) Next Article Uber Bikin Terobosan, Layani Bus, Kereta Sampai Rental Mobil!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular