Peminat Sukuk Nanjak, Tapi Target Indikatif Gagal Tercapai

Syariah - Maesaroh, CNBC Indonesia
28 June 2022 17:05
data obligasi Foto: Ilustrasi obligasi (Dokumentasi CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah peminat yang mengikuti lelang sukuk mulai meningkat. Pada lelang sukuk hari ini, Selasa (28/6/2022), jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 15,78 triliun. Jumlah tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan pada lelang sebelumnya yakni Rp 15,13 triliun.

Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah mengambil Rp 7,8 triliun. Jumlah tersebut memang lebih tinggi dibandingkan pada lelang sebelumnya yakni Rp 5,1 triliun.

Namun, jumlah tersebut masih di bawah target indikatifnya (Rp 9 triliun). Dengan demikian, pemerintah selalu gagal memenuhi target indikatif lelang dalam sejak 22 Februari lalu atau dalam delapan lelang terakhir.

Jumlah penawaran yang masuk ataupun jumlah yang diambil pada lelang hari ini juga masih di bawah rata-rata sepanjang tahun ini. Rata-rata penawaran yang masuk pada tahun ini mencapai Rp 23,93 triliun sementara jumlah yang diambil sebesar Rp 7,14 triliun.

Seperti diketahui, pemerintah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara untuk enam seri yaitu seri SPNS13122022 (reopening), PBS031 (reopening), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBS029 (reopening) dan PBS033 (reopening)

Dari enam seri yang ditawarkan pada lelang hari ini, terdapat satu seri yang tidak terjual yakni SPNS13122022.

Satu catatan positif pada lelang hari ini adalah yield yang diminta investor lebih rendah dibandingkan lelang sebelumnya.

Rata-rata yield tertimbang yang dimenangkan untuk seri PBS031 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 tercatat 5,27%, lebih rendah dibandingkan 5,33% pada lelang sebelumnya.

Rata-rata yield tertimbang yang dimenangkan untuk seri PBS032 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026 tercatat 6,07%, lebih rendah dibandingkan 6,23% pada lelang sebelumnya.

Seri yang paling banyak diminati investor adalah adalah PBS031 yang mendatangkan permintaan sebanyak Rp 5,408 triliun danPBS029 sebesar Rp 4,79 triliun.

Direktur Pembiayaan Syariah Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan lelang hari ini dipengaruhi sejumlah faktor. Di antaranya adalah kondisi pasar global dan domestik yang masih dibayangi oleh sentimen negatif berupa tekanan inflasi global, ekspektasi perlambatan ekonomi global dan berlanjutnya konflik Rusia-Ukraina.

"Meskipun demikian, baiknya beberapa indikator domestik dan keputusan Bank Indonesia mempertahankan BI7DRR memberikan support terhadap pergerakan yield Surat Berharga Negara (SBN) yang mengalami penurunan dibandingkan pekan sebelumnya," tutur Dwi, kepada CNBC Indonesia.

Dwi menjelaskan lonjakan inflasi di Jepang ataupun Inggris mempengaruhi sentiment global yang berdampak terhadap gerak yield dan permintaan lelang.
Pengaruh dari kondisi global lainnya adalah testimoni Chairman The Fed Jerome Powell di depan senat serta konflik Rusia-Ukraina.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Pemerintah Lelang Sukuk Lagi Hari Ini, Hasilnya? 11-12 Lah...


(mae/mae)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading