Top Rupiah! Kurs Riyal Arab Saudi Dibuat Anjlok 3 Pekan

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 May 2021 16:57
A station attendant returns Saudi Riyal cash to customer after he refuels his car at a gas station in Riyadh, Saudi Arabia, Monday, Dec. 9, 2019. (AP Photo/Amr Nabil)
Foto: Riyal Arab Saudi (AP Photo/Amr Nabil)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah sedang perkasa belakangan ini, nilai tukar riyal Arab Saudi dibuat anjlok 3 pekan beruntun. Aliran modal yang mulai masuk lagi ke dalam negeri membuat rupiah perkasa.

Melansir data Refinitiv, riyal pada hari ini melemah 0,24% ke Rp 3.808/SAR di pasar spot. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak 4 Maret lalu. Sepanjang pekan ini riyal merosot 1,09%, sementara 2 pekan sebelumnya masing-masing turun 0,54% dan 0,28%.

Aliran modal yang mulai masuk ke dalam negeri membuat rupiah sukses mencatat penguatan 3 pekan beruntun. Pasar obligasi Indonesia juga mulai menarik lagi, di pasar sekunder, kepemilikan obligasi oleh investor asing menunjukkan peningkatan.

Melansir data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Surat Berharga Negara (SBN) yang dimiliki asing tercatat senilai Rp 964,6 triliun di akhir April, terjadi capital inflow Rp 13,2 triliun dibandingkan posisi akhir Maret.

Sementara pada periode 1 sampai 4 Mei capital inflow tercatat Rp 1,16 triliun.

Sementara itu di pasar primer, lelang Surat Utang (SUN) pemerintah Selasa pekan lalu mulai ramai peminat. Incoming bid mencapai Rp 52,75 triliun, sedangkan pada lelang SUN sebelumnya sebesar Rp 42,97 triliun.

Pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 30 triliun dan yang dimenangkan sebesar Rp 28 triliun lebih baik dari lelang sebelumnya Rp 24 triliun.

Tren tersebut masih berlanjut di pekan ini. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang dilakukan Selasa (4/5/2021) juga menunjukkan hasil yang sama. Pemerintah menetapkan target indikatif Rp 10 triliun, dan penawaran yang dimasuk sebesar Rp 19 triliun, nyaris 2 kali lipat. Dari total penawaran yang masuk dimenangkan sebesar Rp 10 triliun, sesuai dengan target.

Di sisi lain, jebloknya riyal mengikuti dolar Amerika Serikat (AS). Arab Saudi menerapkan kebijakan fixed exchange rate mata uang riyal terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1986. US$ 1 ditetapkan setara 3,75 riyal.

Dengan kebijakan tersebut naik turunnya nilai tukar riyal melawan rupiah menjadi sama persis dengan dolar AS melawan rupiah, meski dengan persentase yang berbeda. Bagaimana pun kondisi perekonomian Arab Saudi, pergerakan mata uangnya akan selalu copy paste dari dolar AS.

Dolar AS juga sudah melemah 3 pekan beruntun melawan rupiah, dan riyal pun mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fasilitas Minyak Arab Saudi Dirudal, Kurs Riyal Malah Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular