Macro Insight

Diam-diam Warga RI Dapat Banyak Berkah dari Krisis Amerika

mae, CNBC Indonesia
14 March 2023 15:11
GLOBAL-BANKS/SVB
Foto: REUTERS/BRITTANY HOSEA-SMALL
  • Krisis SVB membuat pasar keuangan Amerika Serikat goyang
  • Krisis SVB membuat harga emas melambung dan yield surat pemerintah AS turun
  • Indonesia mendapat berkah dari krisis SVB berupa kenaikan harga emas serta semakin larisnya obligasi pemerintah

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis yang kini dialami pasar keuangan Amerika Serikat (AS) tidak selalu berdampak buruk. Di balik krisis, ada keuntungan yang didapatkan warga Indonesia, termasuk pemilik emas dan peminjam bank.

Krisis keuangan AS dipicu oleh kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) pada Jumat (10/3/2023). SVB kolaps hanya 48 jam setelah berencana mengumpulkan dana sebesar US$ 2,25 miliar.
Kekhawatiran pasar dan warga AS semakin besar karena Signature Bank juga goyang dan diambilalih otoritas pada Minggu (12/3/2023).

Dengan cepat, pasar keuangan AS pun goyang. Bursa Wall Street berdarah-darah. Dolar AS juga sempat jeblok.


Pasar saham Indonesia tidak luput dari guncangan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 2% hari ini sementara rupiah melemah tipis.

Namun, ribuan kilometer dari Amerika Serikat, banyak juga warga RI yang diuntungkan dari krisis di AS. Berikut keuntungan Indonesia dari krisis Amerika Serikat:

1. Harga emas Antam dan Pegadaian melesat

Krisis SVB membuat harga emas  global melonjak. Harga emas Antam pun mengikuti pergerakan emas global. Pada hari ini, Selasa (14/3/2023), harga emas Antam terbang Rp 10.000 dan menembus Rp 1.064.000.

Harga tersebut adalah yang tertinggi kedua sepanjang sejarah. Harga emas hari ini hanya kalah dari rekor tertinggi sepanjang masa yakni Rp 1.065.000 per gram pada 7 Agustus 2020 lalu yang menembus Rp 1.065.000 per gram

Harga emas Antam terus melambung sejak Kamis pekan lalu. Dalam lima hari, harga emas Antam sudah melambung Rp 44.000.

Ada dua faktor mengapa krisis SVB begitu menguntungkan bagi pemegang emas. 

Pertama, krisis SVB meningkatkan ketidakpastian ekonomi. Emas adalah aset safe haven yang diburu saat ketidakpastian meningkat.

Kedua, krisis SVB diperkirakan akan membuat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) melunak.

The Fed diperkirakan tidak akan kembali hawkish dan hanya mengerek suku bunga sebesar 25 bps pada pekan mendatang.

Bagi pemilik emas dan emas Antam, krisis SVB adalah "berkah" tidak terduga yang datang justru saat mereka bersiap melihat pelemahan harga.

Pertengahan pekan lalu, harga emas terkapar karena Chairman The Fed Jerome Powell menegaskan tidak akan ragu menaikkan suku bunga lebih tinggi dan lama.

Kenaikan suku bunga akan melambungkan dolar AS sehingga harga emas tidak menarik karena mahal saat dibeli.

2. Pemilik KPR dan peminjam bank

Krisis SVB diperkirakan mmebuat The Fed melunak. Rencana mereka mengerek suku bunga secara agresif lagi sepertinya sulit dilakukan.

Pekan lalu setelah pidato Powell yang hawkish, banyak yang melihat ada kemungkinan bagi Bank Indonesia (BI) untuk menarik suku bunga acuan lagi.

BI sudah menaikkan suku bunga secara agresif sebesar 225 bps sejak Agustus 2022 menjadi 5,75% pada Januari 2023. Kubu MH Thamrin mulai mempertahankan suku bunga acuan pada Februari 2023.

Dengan krisis SVB dan melunaknya The Fed maka ruang BI untuk mempertahankan suku bunga kini lebih besar. Jika BI tidak agresif lagi maka perbankan Indonesia diharapkan tidak mengerek bunga pinjaman.

Kondisi ini akan menguntungkan mereka yang memiliki pinjama bank, termasuk yang harus mmenyicil kredit pemilikan rumah (KPR)

3. Obligasi Pemerintah Dicari, Yield pun Turun

Krisis SVB membuat investor memilih aset yang minim risiko, seperti obligasi. Obligasi pemerintah pun dicari sehingga harganya naik, yield pun turun.

Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun bahkan merosot tajam dari 7,04% pada Kamis pekan lalu (9/3/2023) menjadi 6,78% pada hari ini.

Melandainya obligasi ini tentu saja menguntungkan pemerintah karena beban untuk membayar bunga lebih rendah.

Besarnya permintaan obligasi pemerintah sudah tercermin dari lelang hari ini Pada lelang Selasa (14/3/2023), pemerintah menerima penawaran dari investor asing senilai Rp 13,06 triliun.
Tawaran yang datang naik hampir dua kali lipat dibandingkan lelang sebelumnya  yang tercatat Rp 6,79 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular