Macro Insight

Diam-diam Warga RI Dapat Banyak Berkah dari Krisis Amerika

Research - mae, CNBC Indonesia
14 March 2023 15:11
Karyawan menunjukkan emas Antam di gerai Galeri 24 Pegadaian di Jakarta, Senin (5/12/2022). Harga emas batangan di PT Pegadaian bergerak stagnan pada perdagangan hari ini, Senin (5/12/2022). Pegadaian sendiri menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam, Antam Retro, Antam Batik, dan UBS. Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram. Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam ukuran 1 gram dibanderol Rp 1.033.000. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Karyawan menunjukkan emas Antam di gerai Galeri 24 Pegadaian di Jakarta, Senin (5/12/2022). Harga emas batangan di PT Pegadaian bergerak stagnan pada perdagangan hari ini, Senin (5/12/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

2. Pemilik KPR dan peminjam bank

Krisis SVB diperkirakan mmebuat The Fed melunak. Rencana mereka mengerek suku bunga secara agresif lagi sepertinya sulit dilakukan.

Pekan lalu setelah pidato Powell yang hawkish, banyak yang melihat ada kemungkinan bagi Bank Indonesia (BI) untuk menarik suku bunga acuan lagi.

BI sudah menaikkan suku bunga secara agresif sebesar 225 bps sejak Agustus 2022 menjadi 5,75% pada Januari 2023. Kubu MH Thamrin mulai mempertahankan suku bunga acuan pada Februari 2023.

Dengan krisis SVB dan melunaknya The Fed maka ruang BI untuk mempertahankan suku bunga kini lebih besar. Jika BI tidak agresif lagi maka perbankan Indonesia diharapkan tidak mengerek bunga pinjaman.

Kondisi ini akan menguntungkan mereka yang memiliki pinjama bank, termasuk yang harus mmenyicil kredit pemilikan rumah (KPR)

3. Obligasi Pemerintah Dicari, Yield pun Turun

Krisis SVB membuat investor memilih aset yang minim risiko, seperti obligasi. Obligasi pemerintah pun dicari sehingga harganya naik, yield pun turun.

Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun bahkan merosot tajam dari 7,04% pada Kamis pekan lalu (9/3/2023) menjadi 6,78% pada hari ini.

Melandainya obligasi ini tentu saja menguntungkan pemerintah karena beban untuk membayar bunga lebih rendah.

Besarnya permintaan obligasi pemerintah sudah tercermin dari lelang hari ini Pada lelang Selasa (14/3/2023), pemerintah menerima penawaran dari investor asing senilai Rp 13,06 triliun.
Tawaran yang datang naik hampir dua kali lipat dibandingkan lelang sebelumnya  yang tercatat Rp 6,79 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

 


[Gambas:Video CNBC]

(mae/mae)
HALAMAN :
1 2
Artikel Selanjutnya

Krisis 2008 Bisa Terulang Karena SVB, RI Mesti Waspada

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading