Sectoral Insight

Obligasi Credit Suisse Rp265 T Menguap, Pemiliknya Gigit Jari

Research - Tri Putra, CNBC Indonesia
22 March 2023 07:30
Credit Suisse Foto: Reuters
  • Credit Suisse diakuisisi oleh UBS Group setelah bermasalah
  • Akuisisi Credit Suisse membuat nilai obligasi 'additional tier one' (AT1) bisa terancam terhapus
  • Obligasi AT1 senilai 16 miliar franc Swiss atau setara dengan US$17,3 miliar

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi akuisisi darurat Credit Suisse Group oleh UBS Group langsung berdampak signifikan terhadap para pemegang obligasi paling berisiko. Ini karena 'pencaplokan' tersebut bakal menghapus sama sekali nilai obligasi 'additional tier one' (AT1) milik Credit Suisse.

Menurut regulator keuangan Swiss, Finma, obligasi AT1 senilai 16 miliar franc Swiss atau setara dengan US$17,3 miliar (Rp265,55 triliun) akan sepenuhnya terkena write off (hapus buku).

Sebelumnya, Credit Suisse juga sudah diberitahu oleh Finma bahwa obligasi tersebut akan dihapus hingga bernilai nol.

Informasi saja, obligasi AT1 banyak diterbitkan oleh bank Eropa pasca-krisis finansial 2008 demi meningkatkan modal tanpa harus menerbitkan efek ekuitas baru.

Tujuan adanya obligasi AT1 adalah untuk menambah lapisan perlindungan bagi fundamental bank.

Apabila rasio modal sebuah bank berada di bawah ketentuan, atau jika otoritas mengintervensi, obligasi AT1 bisa dihapus sama sekali dan dikonversi menjadi saham demi menahan risiko kolaps.

Intinya, ini demi mencegah terjadinya bail-out atau penggunaan dana para pembayar pajak (masyarakat) untuk menyelamatkan suatu bank.

Dibandingkan dengan obligasi biasa, obligasi AT1 berada di peringkat bawah. Jadi, ketika suatu institusi keuangan bangkrut, para pemegang obligasi tersebut pada umumnya akan mendapatkan urutan klaim di bawah obligasi biasa.

Hal tersebut yang membuat obligasi yang juga disebut contingent convertibles (CoCos) ini menjadi investasi yang lebih berisiko.

Nah, karena risikonya yang lebih tinggi itu, obligasi AT1 ini menawarkan imbal hasil (yield) yang juga lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi biasanya dengan rating kredit yang mirip. Ini membuat obligasi tersebut populer di kalangan investor institusi.

Pada umumnya, ketika perusahaan kolaps, pemegang obligasi akan dibayar lebih dahulu daripada pemegang saham, dan ketika suatu saham perusahaan anjlok ke nol, investor saham tidak akan mendapatkan apapun.

Namun, ini berbeda dengan kasus Credit Suisse.

Pemegang Obligasi Boncos, Investor Saham Aman
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2
Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading