Sectoral Insight

Obligasi Credit Suisse Rp265 T Menguap, Pemiliknya Gigit Jari

Tri Putra, CNBC Indonesia
22 March 2023 07:30
SWITZERLAND-ECONOMY-BANKING-CREDIT SUISSE-STOCKS
Foto: AFP/FABRICE COFFRINI

Kontras dengan nasib pemegang obligasi AT1 yang uangnya menguap seiring dihapusnya obligasi tersebut, pemegang saham Credit Suisse akan mendapat sejumlah kompensasi.

Salah satu kompensasi tersebut berupa saham UBS, kendati memang dengan harga yang jauh di bawah valuasi yang seharusnya, yakni senilai 0,70 Swiss franc.

Menurut sejumlah analis kepada CNN International, Senin (20/3), lantaran rontoknya Credit Suisse tidak mengikuti 'kaidah' kebangkrutan tradisional, aturan soal prioritas pemegang obligasi tidak berlaku.

"Hierarki klaim tetap berlaku di UE [Uni Eropa] ... tidak mungkin pemegang saham dapat dibayar dan pemegang AT1 tidak dibayar," kata kepala investasi di Axiom Alternative Investment, David Benamou, dikutip CNN International.

"Keputusan yang diambil otoritas Swiss benar-benar sangat aneh," imbuh Benamou.

Sementara, kepala analis pasar di CMC Markets, Michael Hewson, menjelaskan kepada CNN International, "Tampaknya dalam kasus ini, karena ini bukan situasi kebangkrutan, pemegang obligasi dan pemegang saham AT1 dianggap sama-sama merasakan sakitnya."

Pandangan lainnya datang dari Louis Gave, peneliti Gavekal Research, yang menyebut, "Pembuat kebijakan tampaknya siap mengorbankan hak individu di atas altar kebaikan bersama," kata Louis kepada Barron's, Senin (20/3).

Louis melanjutkan, "Merusak pasar obligasi Coco berarti bahwa dalam krisis berikutnya bank harus mendanai diri mereka sendiri dengan cara baru, atau pemegang saham akan menghadapi dilusi besar-besaran."

Pemegang obligasi Credit Suisse tampaknya akan mengajukan gugatan ke jalur hukum.

Mengutip Barron's, Quinn Emanuel Urquhart & Sullivan, sebuah firma litigasi yang berkantor pusat di Los Angeles, mengatakan pada Senin bahwa mereka telah mengumpulkan tim pengacara yang tengah mendiskusikan opsi dengan pemegang obligasi AT1 Credit Suisse.

Informasi saja, menurut catatan Financial Times, Senin (20/1), pasar CoCos atau obligasi AT1 Eropa mencapai EUR250 miliar (Rp4.116 triliun). Penghapusan obligasi AT1 Credit Suisse tersebut menjadi yang terbesar sejak aset tersebut diperkenalkan pertama kali.

Kasus sebelumnya, ketika bank Spanyol Banco Popular kolaps pada 2017 lalu, dana pemegang obligasi AT1 dan pemegang sahamnya sama-sama hilang. Kala itu, nilai obligasi AT1 Banco Popular senilai EUR1,35 miliar ikut menguap.

Sebagai gambaran, UBS telah setuju untuk mengakuisisi saudara satu negara yang bermasalah Credit Suisse senilai US$ 3,25 miliar (Rp 49 triliun) yang akan dibayarkan dengan saham UBS kepada pemegang saham Credit Suisse.

Dalam kesepakatan (all share) ini, Credit Suisse dihargai 0,76 Swiss Franc (SFr) atau jauh lebih kecil dari harga penutupan perdagangan Jumat (17/3) pekan lalu di angka SFr 1,86.

Kesepakatan antara dua pilar utama layanan keuangan Swiss ini adalah megamerger pertama bank global yang dianggap penting secara sistemik sejak krisis keuangan 2008 ketika institusi keuangan bermasalah seringkali dipaksa 'kawin' atas perintah regulator.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH 

[email protected]

(mae/mae)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular