Breaking News! Harga Emas Antam Dekati Rekor Sepanjang Masa

akarta, CNBC Indonesia- Harga emas Antam pada hari ini, Selasa (14/3/23) meroket. Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1-gram terbang Rp 10.000 menjadi Rp 1.064.000 per batang. Harga tersebut merupakan rekor tertinggi kedua sepanjang sejarah.
Harga emas Antam hari ini hanya kalah dengan rekor tertingginya pada 7 Agustus 2020 lalu yang menembus Rp 1.065.000 per gram
Sementara itu, harga pembelian kembali atau buybac kemas Antam ditetapkan Rp 951 ribu per gram. Harga tersebut malahan menguat tajam Rp 15.000 dari perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan pengumuman di laman resmi logammulia.com untuk transaksi offline (pembelian, pengembalian dan buyback) di Butik Emas LM sudah kembali normal dan untuk transaksi online akan diinformasikan kembali apabila ada perubahan lebih lanjut.
Harga emas Antam yang diperjual-belikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini.
Lagi-lagi pesta pora emas dunia menambah gairah harga emas Antam. Pada penutupan perdagangan Senin (13/3/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.913,24 per troy ons. Harga sang logam mulia terbang 2,43%. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 1 Februari 2023 atau 1,5 bulan terakhir.
Kenaikan emas dunia terjadi setelah meningkatnya kekhawatiran pasar Amerika Serikat (AS) setelah krisis yang menimpa Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.
Kenaikan sebesar 2,43% sehari kemarin juga menjadi yang tertinggi sejak 10 November 2022 atau empat bulan terakhir di mana pada tanggal tersebut emas terbang 2,84% sehari.
Krisis keuangan yang terjadi pada SVB dan Signature Bank di Amerika Serikat membuat investor semakin memburu emas sebagai aset aman. Menurut Bart Melek, analis dari TD Securities, kenaikan harga emas menunjukkan posisi kuatnya sebagai instrumen investasi yang dicari saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Selain itu, kekhawatiran atas kebijakan The Federal Reserve (The Fed) juga mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga. Pada awalnya, pasar berekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin bulan ini. Namun, krisis yang terjadi pada kedua bank membuat ekspektasi kini melandai menjadi kenaikan sebesar 25 basis poin.
Beberapa pelaku pasar bahkan memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga paling tidak sebesar 75 basis poin pada tahun ini, sehingga suku bunga akan berada di kisaran 4-4,25% pada akhir tahun. Hal ini membuat dolar AS dan yield surat utang AS merosot.
Efektivitas kebijakan The Fed akan sangat mempengaruhi masa depan harga emas. Jika krisis yang terjadi pada SVB dapat diatasi, maka harga emas bisa merosot tajam.
Namun, sebaliknya, jika The Fed memangkas suku bunga secara signifikan, maka harga emas dapat meningkat.
Dalam kondisi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, emas memang sangat memenuhi mandatnya sebagaisafe haven asset.
Banyak investor kini mencari logam mulia sebagai aset aman untuk menghindari risiko ketidakpastian saat ini. Oleh karena itu, para investor perlu memperhatikan situasi dan kondisi yang terjadi di pasar keuangan sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada emas atau instrumen investasi lainnya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[Gambas:Video CNBC]
Emas Antam Masih di Level Tertinggi 10 Bulan, Mau Beli?
(mae/mae)