
Asal Muasal Kelangkaan Dolar Amerika di RI, Begini Ceritanya

Aliran keluar dolar AS dari Indonesia juga dipicu oleh aktivitas perusahaan yang mayoritas kepemilikannya asing. Mereka hendak membagikan keuntungan perusahaan atau dividen kepada si pemilik. Biasanya menukarkan pendapatan mereka dalam rupiah menjadi dolar AS untuk di transfer ke rekening pemilik.
Jumlah mereka cukup banyak dan meningkat karena banyak diantara investor asing yang berbisnis di Indonesia menghasilkan pendapatan dalam bentuk rupiah. Ini karena orientasi pasar mereka ada di dalam negeri, dan bukan untuk tujuan ekspor. Inilah yang membuat permintaan dolar AS meningkat. Buktinya, bisa dilacak dari data investasi milik Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dimana nilai realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) naik.
Realisasi PMA naik dari US$7,7 miliar pada kuartal pertama 2021, menjadi US$11,4 miliar pada kuartal II tahun ini. Mereka yang berinvestasi ini secara reguler meminta pembayaran keuntungan dalam bentuk valas, atau umumnya dolar AS.
Kebutuhan ini belum termasuk perusahaan Indonesia yang hendak membayar utang dalam bentuk dolar AS. Ambil contoh, kelompok usaha Bakrie yang baru-baru ini menerbitkan saham baru senilai US$1,6 miliar untuk PT Bumi Reseources yang hasilnya akan dipakai untuk membayar utang.
(mum/mum)