
Saktinya IHSG Tahun Ini! Tiga Kali Tumbang, Tiga Kali Bangkit

Jakarta, CNBC Indonesia - Di sepanjang tahun 2022, pasar saham domestik kena gempur sampai 3 kali akibat kebijakan bank sentral AS yang hawkish. Namun IHSG berhasil selalu bangkit.
Gempuran pertama yang dialami oleh IHSG terjadi pada awal bulan Mei 2022. Kala itu momentumnya adalah libur Hari Raya Idul Fitri.
Tentu masih ingat, satu hari sebelum libur panjang yaitu pada 28 April 2022, IHSG ditutup di 7.228,91. Namun pada 5 Mei 2022, IHSG langsung drop 4,42% di hari pertama perdagangan pasca libur.
Koreksi berlanjut selama 5 hari beruntun hingga IHSG drop ke 6.597,99. Artinya dari posisi sebelum libur panjang sampai di titik terendah, IHSG telah kehilangan 8,73% dari nilai pasarnya.
Namun setelah itu IHSG mampu bangkit hanya dalam kurun waktu sepekan saja. Indeks acuan saham nasional tersebut akhirnya kembali ke level psikologis 7.000.
Bahkan IHSG sempat mendekati level psikologis 7.200 pada penutupan di 8 Juni 2022. Namun koreksi kembali tak terelakkan. IHSG kembali menunjukkan pola downtrend.
Pada 13 Juli 2022, IHSG kembali menyentuh posisi terendah di 6.641. Artinya IHSG sudah terkoreksi 7,7% dalam kurun waktu 25 hari perdagangan untuk menyentuh posisi bottom kedua.
Setelah bergerak cukup sideways dalam beberapa hari, IHSG akhirnya memulai tren reli panjang sampai menyentuh posisi penutupan All Time High (ATH) 7.318 pada 13 September 2022.
Kinerja indeks kembali tertekan setelah mencapai ATH tersebut dan menyentuh bottom ketiga satu bulan setelahnya di 6.815 pada 14 Oktober. Di periode gempuran yang ketiga IHSG drop 6,9%.
Lagi-lagi IHSG menunjukkan perlawanan dan indeks kembali rebound. Kini IHSG telah kembali ke level psikologis 7.000 lagi.
Kalau dicermati dengan seksama, sentimen yang menekan IHSG tetap berasal dari kebijakan Fed yang hawkish dengan menaikkan suku bunga sebesar 300 basis poin (bps) sepanjang tahun ini.
Berkaca pada pergerakan IHSG sepanjang tahun ini, bisa dilihat bahwa IHSG benar-benar menjadi indeks saham paling tahan banting.
Bahkan sepanjang tahun ini, IHSG masih memberikan return 7,16% dan menjadi yang paling baik di kawasan Asia Pasifik dan 6 terbaik di dunia.
(trp/trp)