Analisis Teknikal

Gas ke 7.100 Masih Tersisa Sih, Tapi Jalan IHSG Terjal!

Putra, CNBC Indonesia
25 October 2022 07:15
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - 

Sempat ambruk ke 6.881, IHSG kini sudah bergerak di level psikologis 7.000 lagi. Indeks bahkan menguat 0,5% dan ditutup di 7.053 kemarin (24/10).

Mayoritas saham terpantau menguat. Statistik perdagangan mencatat ada 301 saham yang mengalami apresiasi, 245 saham melemah dan 151 saham stagnan.

Asing juga tampak mulai masuk ke pasar saham. Hal tersebut tercermin dari aktivitas net buy asing yang mencapai Rp 963 miliar kemarin.

Kinerja IHSG bahkan jauh lebih baik dari dua indeks acuan saham lain yaitu Shang Hai Composite dan Hang Seng yang masing-masing melemah 2,02% dan 6,36%.

Setelah menguat kemarin, bagaimana prospek IHSG hari ini?

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB pekan lalu, indeks bergerak menuju batas atas BB terdekat di 7.168.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Posisi RSI naik ke 54,28 kemarin dari sebelumnya di 50,98 pekan lalu yang mengindikasikan adanya penguatan momentum beli seiring dengan adanya inflow asing.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 sudah mulai memotong garis EMA 26 dari bawah dan bar histogram bergerak ke area positif.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG masih punya peluang setidaknya menuju resisten terdekat di 7.100.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular