Top Gainers-Losers

Ini Saham Paling Untung & Paling Apes Awal Pekan Ini

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
25 October 2022 07:26
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup cerah pada perdagangan Senin (24/10/2022) kemarin.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,5% ke posisi 7.053,04. IHSG konsisten bergerak di zona hijau kemarin.

Sejak perdagangan dibuka, IHSG sudah berada di zona hijau. Selang 5 menit kemudian, indeks terpantau melanjutkan penguatan 0,6% ke 7.060,25.

Pada Pukul 10:30 WIB, IHSG terpantau masih menghijau dengan apresiasi 0,87% ke 7.078,94 dan konsisten berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi I.

Sedangkan pada perdagangan sesi II kemarin, penguatan IHSG pun berlanjut, namun penguatannya cenderung terpangkas dan lebih rendah dari sesi I kemarin.

Adapun level tertinggi harian IHSG kemarin berada di posisi 7.092,17, sedangkan level terendah indeks kemarin berada di 7.036,51.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 13 triliun dengan melibatkan 24 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 301 saham menguat, 245 saham melemah, dan 151 saham mendatar.

Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) hingga mencapai Rp 1,4 triliun di seluruh pasar reguler, di mana rinciannya yakni sebesar Rp 963,36 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 432,44 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

Saat IHSG kembali bergairah, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Kamis kemarin.

Saham Top Gainers

Saham emiten bank digital yakni PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) menjadi salah satu saham yang masuk ke deretan top gainers pada perdagangan kemarin, di mana saham BBYB berada di posisi ketiga. Saham BBYB ditutup melejit 24,84% ke posisi harga Rp 980/saham.

Nilai transaksi saham BBYB pada perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 107,75 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 118,76 juta lembar saham. Namun, asing melepasnya sebesar Rp 7,61 miliar di pasar reguler.

Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 17 Oktober hingga kemarin, saham BBYB hanya mencatatkan penguatan sebanyak 2 kali, sedangkan sisanya melemah yakni sebanyak 3 kali, dan stagnan sekali.

Dalam sepekan terakhir, saham BBYB terpantau melesat hingga 34,25%. Namun dalam sebulan terakhir, saham BBYB terpantau melemah 0,51%.

Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham BBYB. Namun jika menilik kinerja laporan keuangannya, BBYB mencatat rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp 611,43 miliar hingga semester pertama 2022.

Kerugian tersebut membengkak 360% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya yang sebesar Rp 132,86 miliar.

Mengutip laporan keuangan, pendapatan bunga bersih perusahaan sejatinya tercatat Rp 547,06 miliar pada paruh pertama tahun ini. Nilai ini melesat 301,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 136,12 miliar. BBYB bahkan mencatat provisi Rp 176,1 miliar, lompat 972% secara tahunan dari sebelumnya Rp 16,42 miliar.

Akan tetapi, BBYB membukukan kerugian naik 24 kali lipat menjadi Rp 302,73 miliar. Bakar duit melalui promosi juga meningkat 139,86% secara tahunan menjadi Rp 676,2 miliar.

Di sisi lain, BBYB mengungkapkan strateginya untuk menaikkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) di sisa akhir tahun ini.

Untuk mempertahankan kinerja, BBYB terus berkomitmen menyediakan produk-produk dan fitur berbasis transaksi finansial yang inklusif, nyaman serta aman.

Di saat IHSG kembali menguat, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Senin kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten jasa kompresor industri minyak dan gas yakni PT Sigma Energy Compresindo Tbk (SICO) menjadi salah satu saham yang masuk ke jajaran top losers pada perdagangan kemarin, di mana saham SICO berada di posisi ketiga. Saham SICO ditutup ambles 6,99% ke posisi harga Rp 266/saham.

Nilai transaksi saham SICO pada perdagangan kemarin mencapai Rp 7,6 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan hanya sebanyak 28,58 juta lembar saham.

Menurut data perdagangan, sejak 17 Oktober hingga kemarin, saham SICO mencatatkan penguatan sebanyak 3 kali dan melemah juga sebanyak 3 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham SICO terpantau merosot 4,32%. Tetapi dalam sebulan terakhir, saham SICO masih melonjak hingga 22,02%.

Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham SICO. Namun dari kinerja keuangannya pada semester I-2022, laba bersih perseroan menjadi Rp 4,31 miliar, melesat 114,42% dari periode yang sama tahun sebelumnya.  

SICO juga mencetak pendapatan usaha sebesar Rp 35,09 miliar pada paruh pertama di tahun ini.

Menimbang hal itu, perseroan berencana mengusulkan untuk mengubah kebijakan pembagian dividen dari sebelumnya 15% menjadi maksimum 30% pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahun ini.

Sementara dari sisi pengembangan usaha, perseroan akan terus mendorong kinerja entitas anak, yaitu PT Sigma Niaga Gas. Pada awal Oktober 2022, SICO telah menanda tangani kerjasama pengembangan kawasan untuk SPBU dan fasilitas pendukung komersial lainnya di sekitar Jakabaring Sport City.

Jakabaring Sport City merupakan kawasan olahraga yang menjadi tempat penyelenggaraan Asian Games 2018 dan Sea Games 2011 yang terintegrasi dengan LRT dan mall serta Hotel Bintang 5.

Sebagai informasi, SICO sendiri merupakan emiten yang baru IPO pada 8 April 2022. Tergolong dalam sektor energi, SICO bergerak pada bidang jasa penyewaan mesin kompresor GasJack untuk menambah volume produksi sumur gas dan sekaligus dapat menurunkan kadar CO2.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular