CNBC Indonesia Research

Asal Muasal Kelangkaan Dolar Amerika di RI, Begini Ceritanya

Muhammad Maruf, CNBC Indonesia
24 October 2022 07:16
Money Changer Luxury valuta. (Dok: CNBC Indoensia/Anisa Sopiah)
Foto: Money Changer Luxury valuta. (Dok: CNBC Indoensia/Anisa Sopiah)

Kenaikan suku bunga acuan di AS turut diikuti oleh kenaikan suku bunga simpanan valuta asing (valas) dimana pun berada, termasuk Indonesia. Prospek ekonomi yang suram dan estimasi penguatan dolar di masa mendatang, membuat banyak pemilik dolar AS, cenderung menyimpan duit nya dalam bentuk simpanan.

Lebih runyamnya lagi, banyak yang kemudian menukarkan tabungan rupiahnya ke tabungan dalam bentuk dolar. Ini tercermin dari data Bank Indonesia dimana dana pihak ketiga (DPK) valas perbankan tumbuh 12,1% secara tahunan menjadi Rp 1.050 triliun pada Agustus 2022. Pertumbuhannya jauh lebih tinggi dari DPK rupiah yang hanya naik 7,6% menjadi Rp 6.305 triliun.

Sementara data terbaru, pertumbuhan DPK valas pada September melambat, jadi 8,4% sementara pertumbuan kredit, yang mencerminkan kebutuhan akan valas naik signifikan, bertumbuh 18,1%.

Eksportir, sebagai penghasil pundi-pundi devisa memang mulai banyak mengalihkan dana hasil ekspor (DHE) ke bank dalam negeri setelah aturan relaksasi-dapat menyimpan di luar negeri-oleh BI dicabut pada September lalu. Namun banyak diantara mereka tetap enggan menukarnya dalam rupiah. Mereka, lebih nyaman menyimpan dalam bentuk dolar AS, mengingat prospek suram ekonomi ke depan.

(mum/mum)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular