Polling CNBC Indonesia

BI (Kayaknya) Mau Turunkan Bunga, Rakyat Jelata Dapat Apa?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 February 2021 13:07
Dollar-Rupiah
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Well, sepertinya BI tidak perlu terlampau mencemaskan rupiah. Meski dua hari terakhir cenderung melemah, tetapi mata uang Ibu Pertiwi masih relatif perkasa. Dalam sebulan terakhir, rupiah masih menguat 1% di hadapan dolar AS.

Prospek stabilitas rupiah pun sepertinya masih terjaga. Ini bisa dilihat dari dua indikator, yaitu indeks volatilitas pasar saham (VIX Index) dan Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia). Jika dua indeks itu 'kalem', maka kemungkinan besar rupiah juga tidak akan gunjang-ganjing.

Dalam sebulan terakhir, indeks VIX anjlok 7,66% sementara Dollar Index terkoreksi 0,29%. Ini menandakan volatilitas di pasar sedang rendah dan investor sedang ogah bermain aman sehingga aset safe haven seperti dolar AS kurang diminati.

Perkembangan tersebut membuat arus modal asing ke pasar keuangan Indonesia mengalir deras. Di pasar saham, investor asing membukukan beli bersih Rp 13,49 triliun sejak awal 2021. Dalam periode yang sama, kepemilikan asing di obligasi pemerintah bertambah Rp 17,28 triliun.

"Dengan derasnya aliran modal asing ke negara-negara berkembang, sepertinya posisi overweight terhadap aset yang sensitif terhadap suku bunga misalnya obligasi tenor panjang masih bisa diterima," ujar Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, dalam risetnya.

Halaman Selanjutnya --> Bunga Deposito Sudah Turun Nih!

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular