
BI Sudah Kasih 'Diskon' Gede-gedean, Bulan Ini Kalem Dulu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) diperkirakan menahan suku bunga acuan bulan in. Maklum, MH Thamrin sudah memberikan banyak 'diskon' dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan lalu.
Gubernur Perry Warjiyo dan kolega menggelar RDG edisi Maret 2021 pada 17-18 Maret 2021. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate bertahan di 3,5%.
Seluruh institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus memperkirakan tidak ada perubahan. Sepakat bulat, aklamasi, tidak ada dissenting opinion.
Institusi | BI 7 Day Reverse Repo Rate (%) |
ING | 3.5 |
Bank Danamon | 3.5 |
Maybank Indonesia | 3.5 |
CIMB Niaga | 3.5 |
Citi | 3.5 |
DBS | 3.5 |
Standard Chartered | 3.5 |
Moody's Analytics | 3.5 |
BCA | 3.5 |
BNI Sekuritas | 3.5 |
Bank Mandiri | 3.5 |
ANZ | 3.5 |
Bulan lalu, BI memberikan tiga 'kado'. Pertama, suku bunga acuan diturunkan 25 basis poin (bps) menjadi 3,5%. Ini adalah rekor suku bunga acuan terendah sepanjang sejarah Indonesia merdeka.
Kedua, BI membebaskan uang muka untuk pemberian kendaraan bermotor baru. Nol persen, nol rupiah. Silakan bawa pulang mobil atau sepeda motor yang Anda inginkan, tidak usah bayar uang muka. Namun jangan lupa cicilannya, bos...
Ketiga, mirip-mirip dengan yang kedua, BI menetapkan Loan to Value(LTV) dan Financing to Value (FTV) sebesar 100% untuk kredit properti. Artinya, seluruh kebutuhan dana dalam memperoleh kredit properti ditanggung oleh bank, konsumen tidak perlu membayar uang muka.
Dengan berbagai insentif tersebut, Gubernur Perry mengakui bahwa ruang pelonggaran moneter semakin mengecil. "Ruang penurunan suku bunga semakin terbatas," ungkapnya.
Halaman Selanjutnya --> Bunga Acuan Turun Drastis, Bunga Kredit Masih Woles
