
BI Sudah Kasih 'Umpan Silang', Bank 'Sundul' Dong!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini. Sepertinya MH Thamrin menunggu komitmen perbankan untuk menurunkan suku bunga mereka, yang memang belum turun seagresif BI 7 Day Reverse Repo Rate.
Gubernur Perry Warjiyo dan rekan menggelar RDG terakhir tahun ini pada 16-17 Desember 2020. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan suku bunga acuan tidak berubah, tetap di 3,75%. Ini adalah rekor terendah sepanjang sejarah.
Institusi | BI 7 Day Reverse Repo Rate (%) |
ANZ | 3.75 |
Citi | 3.5 |
CIMB Niaga | 3.75 |
Maybank Indonesia | 3.75 |
Bank Danamon | 3.75 |
Bank Permata | 3.75 |
BCA | 3.75 |
Danareksa Research Institute | 3.75 |
Bank Mandiri | 3.75 |
Mirae Asset | 3.75 |
ING | 3.75 |
MEDIAN | 3.75 |
Sepanjang tahun ini, suku bunga acuan sudah turun 125 basis poin. Lebih dalam ketimbang penurunan tahun lalu yang 'hanya' 100 bps.
Namun, perbankan belum merespons dengan penurunan kredit yang sedalam itu. Rata-rata suku bunga Kredit Modal Kerja (KMK) bank komersial per Oktober 2020 ada di 9,32%. Memang turun dibandingkan posisi akhir 2019, tetapi hanya 71 bps.
Dalam periode yang sama, rerata suku bunga Kredit Investasi (KI) dan Kredir Konsumsi (KK) turun masin-masing 89 bps dan 57 bps. Lagi-lagi masih di bawah penurunan suku bunga acuan.
Oleh karena itu, sepertinya BI menunggu langkah perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit lebih dalam lagi. Ini yang membuat BI kemungkinan belum menurunkan suku bunga acuan dalam RDG Desember 2020.
Ibarat sepak bola, BI sudah memberikan 'umpan silang'. Sekarang menunggu perbankan 'menyundul' dan membikin gol. Kalau perbankan belum bisa 'menyundul' dengan baik, buat apa memberi 'umpan silang' terus-terusan? Nanti malah seperti Arsenal, yang mengirim umpan silang 44 kali dalam pertandingan melawan Tottenham Hotspur tetapi tidak berbuah gol barang sebiji. Buang-buang waktu dan tenaga saja...
Gubernur Perry sudah memberikan 'petunjuk' soal itu. Dalam beberapa kesempatan dalam waktu yang berdekatan, pengganti Agus DW Martowardojo itu menegaskan bahwa sudah saatnya perbankan menurunkan suku bunga dan lebih giat menyalurkan kredit.
"Sudah saatnya perbankan segera menurunkan suku bunga dan menyalurkan kredit sebagai komitmen bersama untuk pemulihan ekonomi nasional," tegasnya dalam Pertemuan Tahunan BI, awal bulan ini.
So, Perry sudah memberi 'kode' bahwa BI kini menunggu perbankan untuk memotong suku bunga lebih dalam lagi. Selama itu belum terjadi, sepertinya peluang penurunan BI 7 Day Reverse Repo Rate lebih lanjut akan mengecil.
