Breaking News

Impor Anjlok 17%, Neraca Dagang RI Surplus US$ 2,62 M

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 December 2020 11:17
Aktifitas Peti Kemas di Daerah Priok. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Aktivitas d Pelabuhan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan impor Indonesia pada November 2020 masih mengalami pertumbuhan negatif atau kontraksi. Ini membuat neraca perdagangan kembali mencatat surplus.

Pada November 2020, nilai impor tercatat US$ 12,66 miliar. Turun 17,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Dengan nilai ekspor yang sebesar US$ 15,28 miliar, maka neraca perdagangan Indonesia pada November 2020 membukukan surplus US$ 2,62 miliar. Kali terakhir neraca perdagangan mengalami defisit adalah pada April 2020.

Sebagai informasi, konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor November 2020 terkontraksi 24,14% YoY. Sementara neraca perdagangan diperkirakan surplus US$ 2,72 miliar.

"Beberapa komoditas non-migas yang mengalami kenaikan secara bulanan harga cukup besar adalah batu bara, karet, dan tembaga. Ada juga yang mengalami penurunan harga seperti emas dan perak. Ini akan mempengaruhi nilai ekspor dan impor," kata Suhariyanto, Kepala BPS, Selasa (15/12/2020).


(aji/aji) Next Article Impor Juni 2020 Turun -6,36% Jadi US$ 10,76 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular