
Impor RI Rontok -32,55%, Neraca Dagang Surplus US$ 3,26 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor Indonesia pada Juli 2020 tumbuh negatif atau terkontraksi. Dengan kontraksi impor yang jauh lebih dalam ketimbang ekspor, neraca perdagangan membukukan surplus.
Suhariyanto, Kepala BPS, dalam konferensi pers pada Selasa (18/8/2020) mengumumkan nilai impor Indonesia bulan tercatat US$ 10,47 miliar. Terjadi kontraksi 32,55-% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan impor terkontraksi -22,965% YoY. Sedangkan konsensus Reuters menunjukkan angka -22,48% YoY.
Sebelumnya, nilai ekspor Indonesia dilaporkan US$ 13,73 miliar, turun 9,9-% YoY. Ini membuat neraca perdagangan surplus US$ 3,26 miliar.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan neraca perdagangan Juli bakal surplus US$ 629 juta. Sementara konsensus versi Reuters menghasilkan angka US$ 680 juta.
"Kita belum kembali ke normal. Ini terjadi karena ada penurunan impor non-migas dan impor migas," kata Suhariyanto.
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor Juni 2020 Turun -6,36% Jadi US$ 10,76 Miliar