Newsletter

Corona Durjana! Prancis Sampai Tetapkan Darurat Nasional

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 October 2020 06:15
Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron (REUTERS/Francois Lenoir)

Sentimen keempat apalagi kalau bukan perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Benua Eropa masih perlu mendapat sorotan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona di Eropa per 14 Oktober adalah 7.219.501 orang. Bertambah 100.256 orang (1,41%) dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir (1-14 Oktober), rata-rata pasien baru bertambah 95.488 orang per hari. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 64.626 orang per hari.

Ini membuat sejumlah negara Eropa kembali memperketat pembatasan sosial (social distancing) demi meredam penularan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut. Pemerintah Prancis mulai hari ini memberlakukan status darurat kesehatan nasional.

"Pandemi virus corona merupakan bencana kesehatan. Ini memberi justifikasi pemberlakuan kondisi darurat sehingga pemerintah dapat melakukan berbagai langkah yang proporsional untuk menurunkan risiko gangguan kesehatan masyarakat," sebut keterangan resmi pemerintah Prancis, seperti dikutip dari Reuters.

Pemerintahan Presiden Emmanuel Macron memang belum menyebut secara eksplisit soal langkah yang akan ditempuh. Namun atas nama kondisi darurat nasional, pemerintah punya kuasa untuk menerapkan berbagai kebijakan, termasuk kembali melakukan lockdown berskala nasional.

Sementara di Rusia, tambahan pasien baru menembus rekor tertinggi dalam sehari yaitu mencapai 14.231 orang. Perkembangan ini membuat pemerintah Kota Moskow melarang aktivitas belajar-mengajar tatap muka di kelas untuk siswa sekolah menengah.

"Keputusan yang tidak mudah. Namun sangat dibutuhkan mengingat situasi epidemi yang tidak memungkinkan," kata Sergei Sobyanin, Wali Kota Moskow, sebagaimana diwartakan Reuters.

Gelombang serangan virus corona yang kian mengkhawatirkan bisa membuat investor menerapkan social distancing kepada aset-aset berisiko, termasuk di pasar keuangan Indonesia. Tentu bukan kabar gembira buat IHSG dkk.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular