Newsletter

Corona Meminta Tumbal, Habis Harga Minyak Minus, Apa Lagi?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
22 April 2020 06:21
Financial Markets Wall Street
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Beralih ke bursa saham Negeri Paman Sam, dini hari tadi tiga indeks saham utama bursa saham New York ditutup di zona merah. Pelemahan pada ketiga indeks utama bursa saham AS dipicu oleh berbagai sentimen negatif seputar anjloknya harga minyak, rilis kinerja keuangan kuartal satu 2020 hingga data ekonomi yang buruk.

Setelah sehari sebelumnya harga minyak mentah berjangka WTI yang kontraknya kadaluwarsa pada 21 April 2020 ditransaksikan di teritori negatif, jelang masa berakhirnya kontrak komoditas emas hitam ini dihargai US$ 8,5/barel. Sudah masuk ke zona positif lagi.

Namun jangan senang dulu, harga kontrak WTI yang lebih aktif diperdagangkan untuk periode Juni 2020 sekarang jadi kena getahnya. Amblesnya minyak WTI kontrak pengiriman Mei juga memicu jebloknya harga kontrak untuk pengiriman bulan berikutnya.

Hal ini jelas menjadi sentimen negatif di pasar saham AS. Terutama untuk sektor yang terimbas langsung seperti industri migas. Amblesnya harga minyak menjadi sentimen buruk untuk saham-saham yang bergerak di sektor migas AS seperti OneOk yang ambles 4,43%, Conocco Phillips terkoreksi 3,12% dan Occiental Petroleum turun 1,87% jelang penutupan perdagangan.

Anjloknya harga minyak membuat Trump tak tinggal diam. Ia meminta kepada Menteri Energi AS Dan Brouillette dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin untuk menyiapkan rencana pendaan bagi industri sektor migas AS yang tengah goyah.

“Saya telah menginstruksikan menteri energi dan menteri keuangan untuk membuat formulasi dan rencana agar ada pendanaan untuk perusahaan-perusahaan dan lapangan kerja di industri ini penting ini agar bisa selamat untuk ke depannya” cuit Trump melalui akun twitternya, melansir CNBC Internasional.

(twg/twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular