Newsletter

Prittt! Babak Baru Perang Dagang AS vs China Dimulai!

Raditya Hanung & Hidayat Setiaji & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 September 2018 05:36
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (3)
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Sentimen keempat, kali ini dari dalam negeri, adalah nasib aturan wajib pencampuran bahan bakar nabati 20% ke minyak diesel/solar. Kebijakan yang akrab disebut B20 ini sekarang menjadi penuh tanda tanya.

Awalnya, B20 adalah mantra pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk menjawab masalah tingginya impor yang memperparah defisit transaksi berjalan (current account) sehingga membuat rupiah melemah. B20 diyakini mampu menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga bisa menghemat devisa sampai US$ 2,3 miliar dalam setahun.


Namun kini nasib B20 nelangsa. Sebab, pelaksanaan di lapangan ternyata terkendala pasokan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) yang harus ada jika ingin membuat biodiesel.
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengatakan  dari 112 terminal BBM yang dimiliki perusahaan migas pelat merah ini, baru 69 yang sudah menerima penyaluran FAME. Sebagian besar daerah yang belum tersalurkan FAME berada di kawasan timur seperti Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Sulawesi. Nasib B20 yang terkatung-katung ini bisa mengakibatkan dua hal. Satu, saham-saham sektor agrikultur (utamanya produsen minyak sawit mentah/CPO) bisa terdampak negatif. Dulu, saham-saham ini terimbas sentimen positif karena B20 akan membuat industri biodiesel bergairah sehingga permintaan CPO meningkat.

Namun kini harapan peningkatan permintaan sepertinya terlalu jauh panggang dari api. Belum jelasnya nasib B20 membuat permintaan CPO pun samar-samar. Akibatnya, investor bisa ‘menghukum’ saham-saham agrikultur dan berpotensi membebani IHSG secara keseluruhan.

Kedua, tujuan utama pemberlakuan B20 adalah menurunkan impor BBM sehingga membantu mengurangi defisit transaksi berjalan dan membuat rupiah lebih stabil. Kalau B20 tidak berjalan lancar, bisa ditebak dampaknya terhadap neraca perdagangan, transaksi berjalan, dan rupiah. Impian Indonesia untuk memiliki transaksi berjalan yang lebih sehat dan rupiah yang lebih stabil mungkin perlu ditunda dulu.



(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular