China Makin Gawat! Dokter Positif Covid Dipaksa Terus Bekerja
Jakarta, CNBC Indonesia - Para dokter dan perawat di China diminta untuk tetap bekerja bahkan ketika terinfeksi Covid-19. Fenomena ini terjadi saat kasus Covid-19 kembali menyebar sesaat setelah aturan pembatasan di Negeri Tirai Bambu dilonggarkan.
Sebanyak 80% staf di beberapa rumah sakit di Beijing dilaporkan tengah positif Covid-19, dan banyak dari mereka yang masih diharuskan bekerja karena kekurangan staf, menurut laporan seorang dokter di rumah sakit umum besar di Beijing.
"Semua operasi dan pembedahan telah dibatalkan di rumah sakit, kecuali pasien yang diprediksi dapat meninggal besok (sehingga harus dioperasi secepatnya)," katanya, menolak disebutkan namanya, dikutip The Guardian, Kamis (15/12/2022).
Di Sichuan, seorang dokter bermarga Li mengatakan bahwa rumah sakit tersier mereka bahkan telah kewalahan dengan melonjaknya pasien.
"Ada 700, 800 orang demam datang setiap hari," kata Li. "Kami kehabisan stok obat demam dan pilek. Beberapa perawat di klinik demam dinyatakan positif, tidak ada tindakan perlindungan khusus untuk staf rumah sakit dan saya yakin banyak dari kita akan segera terinfeksi."
Kepala Kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Michael Ryan pada Rabu (14/12/2022) mengatakan bahwa gejolak Covid di China dimulai jauh sebelum pembatasan dicabut.
"Ledakan kasus di China telah dimulai jauh sebelum ada pelonggaran kebijakan nol-Covid," Ryan. "Ada narasi bahwa, dalam beberapa hal, China mencabut pembatasan dan tiba-tiba, penyakitnya tidak terkendali," tambahnya, di kantor pusat badan kesehatan PBB di Jenewa.
"Penyakit itu menyebar secara intensif karena tindakan pengendalian itu sendiri tidak menghentikan penyakit itu," tambahnya.
WHO juga menyampaikan kekhawatiran bahwa 1,4 miliar populasi China tidak divaksinasi secara memadai.
China telah mengatakan sekitar 90% populasinya telah divaksinasi dan Komisi Kesehatan Nasional (NHC) pada Rabu mengumumkan akan meluncurkan suntikan penguat (booster) kedua untuk kelompok berisiko tinggi dan orang lanjut usia di atas 60 tahun.
Data dari NHC menunjukkan vaksinasi telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Data resmi terbaru menunjukkan itu memberikan 1,43 juta suntikan pada Selasa, jauh di atas tingkat November 100.000-200.000 dosis sehari.
(luc/luc)