Internasional

Covid di China 'Meledak' Lagi, Kondisi Kembali Mencekam

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
15 December 2022 08:40
Seorang penjaga keamanan dan seseorang berdiri di area perbelanjaan dan bisnis, menyusul wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Beijing, China, Senin (28/11/2022). Kota-kota di Cina semakin banyak yang memberlakukan lockdown lokal menyusul naiknya kasus harian positif Covid-19. Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan pada Senin (28/11) waktu setempat bahwa sedikitnya 40.052 kasus Corona tercatat dalam sehari, secara nasional di negara tersebut. (REUTERS/Tingshu Wang) Foto: Seorang penjaga keamanan dan seseorang berdiri di area perbelanjaan dan bisnis, menyusul wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Beijing, China, Senin (28/11/2022). Kota-kota di Cina semakin banyak yang memberlakukan lockdown lokal menyusul naiknya kasus harian positif Covid-19. Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan pada Senin (28/11) waktu setempat bahwa sedikitnya 40.052 kasus Corona tercatat dalam sehari, secara nasional di negara tersebut. (REUTERS/Tingshu Wang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kota Beijing kembali dilanda kenaikan kasus Covid-19. Alhasil, ibu kota China ini harus berada di bawah penguncian 'nol-Covid', di mana jalan-jalan menjadi kosong melompong, pusat perbelanjaan sepi, dan penduduk yang menjaga jarak.

Seminggu setelah para pemimpin melonggarkan kebijakan Covid yang membatasi di negara itu, Beijing langsung dilanda kenaikan kasus Covid yang signifikan.

Dampak wabah di kota itu terlihat di distrik perbelanjaan kelas atas Sanlitun pada Selasa lalu. Di sana, toko dan restoran yang biasanya ramai tidak memiliki pelanggan dan hanya menawarkan makanan untuk dibawa pulang.

Kondisi serupa terjadi di seluruh Beijing. Kantor, toko, dan komunitas perumahan melaporkan kekurangan staf atau pengaturan kerja yang berubah karena banyaknya karyawan yang jatuh sakit karena virus. Sementara itu, yang lain tinggal dan bekerja dari di rumah agar tidak tertular.

Seorang pekerja komunitas mengatakan bahwa 21 dari 24 pekerja di kantor komite lingkungannya di Beijing, yang bertugas mengoordinasikan masalah dan kegiatan perumahan, jatuh sakit dalam beberapa hari terakhir.

"Karena sebagian besar atasan kami terinfeksi, tidak banyak pekerjaan yang diberikan kepada kami," kata karyawan itu, Sylvia Sun, dikutip CNN International, Kamis (15/12/2022).

"Acara (biasa), ceramah, pertunjukan, kegiatan orang tua-anak pasti tidak akan diadakan."

Pada Rabu, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyerah untuk melacak semua kasus Covid baru, dan mengumumkan bahwa infeksi tanpa gejala tidak lagi dimasukkan dalam hitungan kasus harian.

"Tidak mungkin untuk secara akurat mengetahui jumlah sebenarnya dari infeksi tanpa gejala," kata NHC dalam pemberitahuan, mengutip penurunan tingkat pengujian resmi.

Pihak berwenang pada Rabu pagi melaporkan 2.249 kasus Covid bergejala secara nasional untuk hari sebelumnya, 20% di antaranya terdeteksi di ibu kota. Angka-angka itu juga dianggap dipengaruhi oleh pengurangan pengujian. Namun jumlah kasus secara keseluruhan di ibu kota China bisa berkali-kali lebih tinggi dari yang tercatat.

Rumah sakit besar kota telah mencatat 19.000 pasien dengan gejala flu dari 5 hingga 11 Desember, lebih dari enam kali lipat dari minggu sebelumnya, kata seorang pejabat kesehatan.

Jumlah pasien yang mengunjungi klinik demam 16 kali lebih banyak pada Minggu dibandingkan minggu sebelumnya. Di China, di mana tidak ada sistem perawatan primer yang kuat, mengunjungi rumah sakit adalah hal biasa untuk penyakit ringan.

Sun Chunlan, pejabat tinggi China yang bertanggung jawab atas penanganan Covid, menyebut sejauh ini hanya ada 50 kasus parah dan kritis di rumah sakit, yang sebagian besar memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

China Udah Bisa ke Mall, Potret Pelonggaran Covid Xi Jinping


(luc/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading