Sedangkan untuk pangan yang mengandalkan pasokan lokal, ujarnya, produksi dan ketersediaan tahun ini aman.
Empat komoditas yang harus diimpor tahun ini adalah:
Halaman 2>>
Bapanas mencatat, stok awal tahun 2022 yang berasal dari sisa tahun 2021 ada sebanyak 190.970 ton. Produksi lokal diprediksi hanya 200.315 ton dengan kebutuhan setahun lebih dari 2,98 juta ton.
Artinya ada kekurangan pasokan sebanyak 2,59 juta ton. Dengan proyeksi itu, dibutuhkan impor sebanyak 2.842.226 ton, sehingga di akhir tahun 2022 ada neraca stok sebanyak 250 ribu ton.
Angka rencana impor ini mengacu rencana impor minimal nonlartas kedelai.
Halaman 3>>
Untuk tahun 2022, Bapanas memprediksi dibutuhkan pasokan impor bawang putih sebanyak 606.377 ton. Dengan begitu, akan ada stok di akhir tahun sebanyak 239.477 ton.
Konsumsi bawang putih nasional tahun 2022 diprediksi mencapai 621.885 ton atau 51.824 ton setiap bulan. Sementara, produksi lokal diperkirakan hanya bisa memasok 38.091 ton.
Dengan tambahan sisa stok tahun 2021 sebanyak 216.894 ton, estimasi neraca bawang putih tahun ini bisa mencapai 366.900 ton.
Dimana estimasi rencana impor mengacu pada data rata-rata impor 3 tahun.
 Foto: Rapat Kerja Mentan dengan Komisi IV DPR RI, 11 April 2022. (Tangkapan Layar Youtube DPR) Rapat Kerja Mentan dengan Komisi IV DPR RI, 11 April 2022. (Tangkapan Layar Youtube DPR) |
Halaman 4>>
Dalam catatan Bapanas, konsumsi daging sapi nasional tahun 2022 diprediksi mencapai 706.388 ton. Atau, setidaknya orang Indonesia setiap bulan membutuhkan 58.866 ton daging sapi.
Ketersediaan tahun 2022 ditaksir sebanyak 572.031 ton. Berasal dari stok akhir 2021 yang sebanyak 62.485 ton dan estimasi produksi domestik 509.546 ton.
Karena itu, neraca diprediksi defisit 134.357 ton, sehingga membutuhkan impor sebanyak 193.223 ton. Sehingga di akhir tahun akan ada sisa stok 58.866 ton.
Proyeksi rencana impor mengacu pada data rata-rata impor 3 tahun.
Halaman 5>>
Bapanas mencatat, kebutuhan bulanan gula nasional tahun 2022 268.241 ton. Sementara itu, tercatat ada sisa stok tahun 2021 sebanyak 744.206 ton.
Produksi gula nasional tahun ini diprediksi mencapai 2,240 juta ton, sehingga total ketersediaan ada 2,984 juta ton.
Sehingga neraca gula konsumsi tahun 2022 diprediksi defisit 234.691.
Untuk itu dibutuhkan impor 1,041 juta ton, sehingga di akhir tahun ada sisa stok sebanyak 806.936 ton.
Halaman 6>>
Untuk kebutuhan hingga Mei 2022, prognosa neraca pangan nasional Bapanas mencatat ada rencana impor 774.574 ton untuk Maret-Mei 2022. Dimana realisasi Januari-Februari 2022 sebanyak 338.941 ton.
Ditambah produksi lokal dan sisa stok tahun 2021, diperkirakan ada ketersediaan hingga 1,31 juta ton sementara kebutuhan 1,17 juta ton.
 Foto: Prognosa Neraca Pangan Nasional tahun 2022 oleh Bapanas. (Tangkapan Layar via Youtube PATAKA Channel) Prognosa Neraca Pangan Nasional tahun 2022 oleh Bapanas. (Tangkapan Layar via Youtube PATAKA Channel) |
Untuk bawang putih, kebutuhan Januari-Mei diprediksi mencapai 255.417 ton sementara ketersediaan ada 158.420 ton. Diantaranya berasal dari 638 realisasi impor Januari-Februari dan rencana Maret-Mei 138.667 ton.
Sementara ketersediaan daging sapi hingga Mei 2022 ditaksir mencapai 258.122 ton, sedangkan kebutuhan 301.466 ton.
Pada Januari-Maret tercatat impor daging sapi sebanyak 60.095 ton, dan April-Mei diprediksi akan masuk 30.912 ton.
Kebutuhan gula konsumsi hingga Mei 2022 diproyeksikan mencapai 1,488 juta ton. Dengan realisasi impor Januari-Maret sebanyak 268.715 ton dan rencana April-Mei sebanyak 772.912 ton, ditambah produksi lokal dan stok awal tahun, total ketersediaan akan mencapai 2,031 juta ton.
Bapanas mendorong percepatan realisasi impor untuk menjaga ketersediaan di dalam negeri. Selain itu, Bapanas juga akan memeprcepat mobilisasi jagung dari produsen ke sentra peternak dan pabrik pakan.