Kisah Harga Migor Naik Sejak November 2021 & Tak Turun-turun
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak goreng (migor) di dalam negeri kini berkisar Rp22.000-28.000 per liter, untuk jenis kemasan bervariasi tergantung merek. Sedangkan, migor curah sudah berkisar Rp18.000 per liter atau Rp22.000 per kg. Di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg.
Padahal, setahun lalu, harga migor masih berkisar Rp13.000 hingga Rp15.000 per kg, untuk migor kemasan maupun curah.
Jika melihat jejak data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) nasional, harga migor sebenarnya sudah bergerak naik sejak akhir medio 2021.
Dimana, lonjakan terjadi di bulan November 2021, dengan rata-rata harga nasional migor curah dan kemasan, bergerak di Rp17.750 hingga Rp18.400 per kg.
Hingga Maret 2022, harga rata-rata nasional sudah melonjak ke Rp20.350 per kg.
Lonjakan harga terjadi seiring pergerakan harga komoditas dunia, di tengah sinyal pemulihan ekonomi. Setelah tertekan akibat pembatasan ketat di tengah pandemi Covid-19.
Pelonggaran aktivitas mendorong geliat ekonomi, hingga mendongkrak permintaan. Bahkan, memicu krisis energi di beberapa negara dan gangguan rantai pasok global.
Terpantau dari grafik tradingeconomics, harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) yang merupakan bahan baku migor, bergerak naik sejak September 2021 dan beruntun cetak rekor tahunan.
Hingga November 2021 menyentuh MYR5.071 per ton.
Jelang akhir tahun 2021, harga sempat anjlok ke MYR4.295 per ton. Lalu beranjak naik dan kembali cetak rekor beruntun.
Hingga puncaknya, di awal Maret 2022, harga CPO global cetak rekor sepanjang masa ke MYR7.074 per ton.
(dce/dce)