Setoran Dividen BUMN Melejit, Selamatkan PNBP di Awal Tahun

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
23 February 2024 13:55
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Economic Update di Program Power Lunch yang berlangsung pada Selasa, (11/7/2023). (CNBC Indonesia TV)
Foto: Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Economic Update di Program Power Lunch yang berlangsung pada Selasa, (11/7/2023). (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerimaan negara bukan pajak atau PNBP turun di awal tahun ini. Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan hingga akhir Januari 2024 setorannya hanya mencapai Rp 43,3 triliun, atau turun 5,25% dari realisasi pada Januari 2023 sebesar Rp 45,7 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, turunnya setoran PNBP itu disebabkan turunnya harga-harga komoditas yang menopang pemasukan PNBP dari SDA migas maupun nonmigas.

"Sekarang sedikit lebih di bawah akibat moderasi harga komoditas seperti minyak dan batu bara," ucap Suahasil saat konferensi pers APBN, dikutip Jumat (23/2/2024).

Sebagaimana diketahui, Indonesia Crude Price (ICP) Januari 2024 sebesar US$ 77,12 per barel turun dari Januari 2023 yang sebesar US$ 78,54 per barel. Demikian juga batu bara yang harganya telah tereduksi sebesar 80,8% dengan volume produksi hanya 93,6%.

Kondisi itu membuat setoran PNBP SDA Migas per Januari 2024 hanya sebesar Rp 9,5 triliun, jauh lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu Rp 11,6 triliun. Demikian juga setoran SDA Nonmigas yang sebesar Rp 9,4 triliun atau turun Rp 14,6 triliun.

Sementara itu, setoran PNBP dari sektor non SDA cenderung naik. Misalnya yang berasal dari kekayaan negara dipisahkan (KND) atau setoran dividen interim BUMN perbankan yang mencapai Rp 6,8 triliun per 2023, atau naik dari sebelumnya Rp 4,6 triliun pada 2022.

"Setoran dividen interim dari BUMN perbankan, yaitu PT Bank BRI. Jadi ada Rp 6,8 triliun ada berupa dividen interim," ucap Suahasil.

Adapun PNBP lainnya telah terkumpul Rp 16,9 triliun, atau naik dari Januari 2023 sebesar Rp 14,5 triliun. Begitu Juga setoran dari badan layanan umum yang menjadi sebesar Rp 1,7 triliun per Januari 2024 dari Januari 2023 hanya Rp 400 miliar.

"Pendapatan BLU ini karena adanya peningkatan pendapatan jasa layanan rumah sakit dan layanan pendidikan. Sementara dari dana perkebunan kelapa sawit belum terdapat penerimaan," tegas Suahasil.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Satgas BLBI Kumpulkan Aset Rp 38,2 Triliun Sejak 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular