
Covid-19 AS Mengkhawatirkan, Angka Kematian Bisa 'Meledak'

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 semakin dalam posisi yang mengkhawatirkan di Amerika Serikat (AS). Meski memiliki angka vaksinasi yang cenderung tinggi, negara itu tetap mengalami peningkatan infeksi yang cukup signifikan.
Hal ini membawa alarm peringatan terbaru akan angka kematian. Ahli memperingatkan tentang potensi kenaikan jumlah kematian Covid-19.
"Saya pikir kita akan melihat angka kematian naik lebih tinggi dalam beberapa minggu ke depan," kata Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown, Dr. Ashish Jha, kepada CNBC International, dikutip Selasa (24/8/2021).
Ia menyebut bahwa saat ini varian Delta menjadi salah satu faktor mengapa penyebaran Covid-19 yang sangat dahsyat. Ini ditambah lagi dengan rendahnya angka vaksinasi di beberapa negara bagian akibat ketidakpercayaan publik akan keamanan vaksin.
Meski begitu, ia tetap menyatakan bahwa peranan persetujuan penuh Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) terhadap vaksin akan mengembalikan kepercayaan publik. Sehingga mau untuk menerima dosis vaksin.
"Saya pikir itu akan membuat perbedaan besar, dan lihat, saya pikir ada beberapa individu yang telah menunggu persetujuan penuh ini, dan bagi mereka saya pikir itu akan membantu," sebutnya.
Lonjakan Covid-19 kali ini sendiri sempat dilaporkan membuat fasilitas kesehatan di beberapa negara bagian hampir ambruk. Di Hawaii, mulai muncul kekhawatiran bahwa negara bagian kepulauan Pasifik itu tidak akan mampu lagi menangani pasienCovid-19.
"Kami sedang 'terbakar'. Ketika kita memiliki rumah sakit yang benar-benar khawatir untuk dapat merawat orang, itu adalah krisis," direktur kesehatan Hawaii, Dr. Elizabeth Char, mengatakan pada konferensi pers minggu lalu.
"Ketika kita melihat pertumbuhan eksponensial dalam jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 setiap hari dengan 2.000 orang dalam tiga hari terakhir, itu adalah krisis. Dan pada titik di mana kita membanjiri sumber daya kita, itu adalah bencana."
Hal yang lebih parah terjadi di negara bagian Alabama. Otoritas kesehatan negara bagian itu menyebut bahwa mereka saat ini tidak memiliki ICU yang cukup untuk menampung seluruh korban Covid-19 yang mengalami gejala cukup parah.
"Sistem rumah sakit negara bagian memiliki jumlah 'negatif' ketersediaan tempat tidur ICU saat memasuki skenario yang belum dipetakan," kata Presiden Asosiasi Rumah Sakit Alabama, Don Williamson.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kronologi Covid AS Meledak 1000%, Faskes Dilaporkan Kritis