Tak Cuma Indonesia, ASEAN Darurat Corona!

Jakarta, CNBC Indonesia - Akhir-akhir ini, Indonesia menjadi perhatian dunia karena pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang kembali 'menggila'. Namun Indonesia tidak sendiri, karena negara-negara tetangga pun kelimpungan menghadapi serangan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.
Di Indonesia, penambahan pasien positif corona memang dalam tren menurun. Kemarin, pasien baru bertambah 28.228 orang, penambahan kasus harian terendah sejak 4 Juli 2021.
![]() |
Namun yang sangat memprihatinkan adalah jumlah pasien meninggal semakin banyak. Kemarin, ada 1.487 orang pasien yang terserang virus corona tutup usia. Indonesia jadi negara dengan kasus kematian harian tertinggi di dunia.
Ingat, di sini kita bicara nyawa. Satu kehilangan saja sudah terlalu banyak. Nyawa tidak hanya deretan angka, duka jutaan orang yang ditinggalkan tidak bisa terbayar oleh apapun juga.
![]() |
Akan tetapi, negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara pun menghadapi problema serupa. Di Thailand, pasien baru bertambah lebih dari 10.000 orang per hari dalam 10 hari beruntun.
Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien baru di Negeri Gajah Putih bertambah 11.975 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 6.798 orang setiap harinya.
![]() |
Seperti halnya di Indonesia, pasien yang meninggal dunia di Thailand pun semakin banyak. Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien meninggal bertambah 97 orang per hari. Lebih banyak ketimbang rerata 14 hari sebelumnya yaitu 61 orang saban harinya.
Laju vaksinasi anti-virus corona di Thailand berjalan relatif lambat. Per 23 Juli 2021, Our World in Data mencatat rata-rata tujuh harian vaksinasi ada di 230.190 dosis per hari. Termasuk yang paling lambat di antara negara-negara ASEAN-5, hanya lebih baik dari Singapura.
Namun perlu dicatat populasi Thailand jauh lebih banyak ketimbang Singapura. Per 24 Juli 2021, sudah 51,6% warga Singapura yang mendapatkan vaksinasi dosis penuh. Sedangkan di Thailand baru 5,2%.
![]() |