Tak Cuma Indonesia, ASEAN Darurat Corona!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 July 2021 10:55
Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/7/2021)
Foto: Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/7/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Situasi di Malaysia juga tidak kalah genting. Kemarin, pasien positif bertambah 17.045 orang, rekor tertinggi sejak virus corona mewabah di Negeri Harimau Malaya.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata kasus positif harian bertambah 12.653 orang per hari. Melesat dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 7.303 orang setiap harinya.

corona

Data lain yang mengkhawatirkan adalah kasus per kapita. Malaysia menjadi negara dengan kasus per kapita tertinggi di antara negara-negara ASEAN-5.

Worldometer mencatat populasi Malaysia adalah 32.807.451 orang. Dari jumlah tersebut, 1.027.954 orang positif mengidap virus corona. Artnya, 3,13% warga Malaysia terinfeksi virus corona.

corona

Perkembangan ini membuat tenaga medis marah. Mereka menggelar aksi mogok, tetapi berjanji aksi ini tidak akan berpengaruh terhadap perawatan pasien.

"Sudah hampir 150 orang tenaga kesehatan mengundurkan diri tahun ini. Mereka lelah dengan sistem yang ada," tegas seorang dokter peserta mogok bernama Muhammad, seperti dikutip dari Reuters.

Di Singapura, pandemi virus corona pun belum mereda. Padahal Negeri Singa ingin bersiap untuk 'berdamai' dengan virus corona dan menganggapnya sebagai flu biasa.

Dalam tujuh hari beruntun, pasien positif corona di Singapura bertambah lebih dari 100 orang saban harinya. Buat Indonesia atau negara lain, angka ini mungkin kecil. Namun bagi Singapura, ini adalah alarm karena populasinya yang tidak sampai 6 juta jwa.

corona

Oleh karena itu, pemerintah Singapura kembali mengetatkan aktivitas dan mobilitas warga. Mulai pekan lalu, restoran tidak boleh melayani pengunjung yang makan-minum di tempat. Warga yang berkumpul di luar ruangan hanya boleh maksimal dua orang. Pengetatan ini akan berlangsung selama sebulan.

"Kami melakukan pengetatan untuk memperlambat aktivitas warga dan menurunkan penularan virus. Tujuannya adalah mengulur waktu sampai kami bisa memberikan vaksin kepada lebih banyak orang, terutama warga berusia lanjut," kata Lawrence Wong, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Singapura, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular