Internasional

Damai dengan Covid, Singapura Bebas Karantina Mulai September

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 July 2021 10:10
People are dwarfed against the financial skyline as they take photos of the Merlion statue along the Marina Bay area in Singapore, Tuesday, June 30, 2020. (AP Photo/Yong Teck Lim)
Foto: Singapura (AP/Yong Teck Lim)

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura bakal melonggarkan lebih banyak kebijakan pembatasan terkait Covid-19 termasuk mengizinkan perjalanan bebas karantina pada September mendatang.

Menurut laporan Bloomberg, Menteri Keuangan Lawrence Wong mengatakan Singapura sudah akan memvaksinasi 80% populasinya pada saat kebijakan itu dilakukan.

"Sementara negara lain mungkin telah menerima tingkat kasus Covid-19 tertentu dan bahkan kematian, ini bukan pilihan yang ingin kami buat di Singapura," kata Wong kepada Parlemen pada Senin (26/7/2021).

"Pada saat yang sama, tidak perlu menunggu semua orang divaksinasi sebelum kita mulai membuka diri. Itu berarti menahan seluruh garis waktu pembukaan kembali sampai jauh di akhir tahun, yang tidak dapat dipertahankan."

Tingkat inokulasi yang lebih tinggi memungkinkan pihak berwenang untuk melonggarkan aturan dan kebijakan, bahkan memungkinkan pertemuan yang lebih besar dari orang yang divaksinasi lengkap.

Negara ini juga mulai membuka kembali perbatasan dan membangun koridor perjalanan dengan negara atau wilayah lain yang memiliki infeksi terkendali.

Setelah tingkat inokulasi kunci tercapai, kata Wong, orang yang divaksinasi lengkap mungkin dapat bepergian tanpa menjalani karantina hotel 14 hari sekembalinya mereka.

Namun ini tergantung pada tingkat risiko negara yang dikunjungi, karantina dapat diganti dengan pengujian ketat atau karantina dapat dipersingkat menjadi tujuh hari dan dilakukan di rumah.

"Individu yang tidak divaksinasi juga dapat bepergian, tetapi harus di karantina," tulis laporan itu mengutip Wong.

Komentar Wong datang ketika menteri lain juga menegaskan hal senada untuk mendorong pembukaan kembali meskipun ada lonjakan kasus belum lama ini.

"Jawabannya jelas tidak. Kami bertekad untuk mencapai tujuan kami menjadi Singapura yang tahan Covid. Tetapi perjalanan kita harus mempertimbangkan realitas kesehatan masyarakat," kata Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong dalam pidato terpisah.

"Terkadang, kita mungkin perlu mengambil jalan memutar jika kita melihat bahaya di depan. Dengan cara ini kami dapat memastikan bahwa kami akan sampai ke tujuan akhir kami dengan selamat, meskipun mungkin memakan waktu lebih lama."

Gan menambahkan, jika insiden penyakit parah akibat Covid-19 tetap rendah meski terkadang muncul klaster, praktis semua pembatasan sosial dan tempat kerja dapat dicabut. Namun, ia memperingatkan penggunaan masker di dalam ruangan mungkin masih harus dilakukan.

Singapura kini tercatat memiliki total 64.314 kasus infeksi, bertambah 135 kasus kemarin. Kasus lokal naik seiring munculnya dua klaster besar, yakni di pasar ikan Jurong dan tempat karaoke KTV.

Sementara itu, kemarin tak ada kematian baru yang dilaporkan. Namun sejak Covid-19 mewabah sudah ada 37 total kematian.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 di Singapura Mendadak Melonjak, Ini Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular