Sedih! Kasus Kematian Meroket Lagi, Hari ini 1.487 Meninggal

dob, CNBC Indonesia
26 July 2021 16:22
Sejumlah petugas pemakaman lengkap dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) memakamkan jenazah Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Kota, Jakarta Utara, Jumat (25/6/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Sejumlah petugas pemakaman lengkap dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) memakamkan jenazah Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Kota, Jakarta Utara, Jumat (25/6/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- Meskipun kasus baru menurun, namun Indonesia kembali mencatat ada 1.487 kasus kematian akibat Covid-19 dalam sehari.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, pada hari ini hingga pukul 12.00 WIB, total jumlah kasus kematian mencapai 84.766 dan terbanyak ke 14 di dunia.

Kasus kematian yang terjadi pada hari ini merupakan rekor tertinggi kedua selama pandemi Covid-19 di Indonesia.

Meroketnya kasus kematian terjadi ketika ada penurunan kasus baru, yakni sebanyak 28.228 kasus baru Covid-19 pada hari ini. Kasus harian ini merupakan yang terendah dalam 3 minggu terakhir. Dengan pertambahan tersebut maka total kasus di Indonesia secara keseluruhan adalah 3,194 juta.

Adapun kasus kesembuhan bertambah 40.374 orang sehingga menjadi 2,549 orang. Hingga hari ini kasus aktif Covid-19 di Indonesia bertahan di angka 560.275 pasien. Kasus aktif merupakan pasien yang masih menjalani isolasi mandiri ataupun perawatan di rumah sakit hingga saat ini.

Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban menyatakan ada yang mengkhawatirkan dari penanganan Covid-19 di Tanah Air.

Pasalnya, dengan tes yang tergolong rendah, namun ditemukan banyak kasus positif Covid-19. Ini menunjukkan tingkat penularan Covid-19 di Indonesia masih tergolong sangat tinggi.

"Walaupun testing rendah, Indonesia masih masuk big 5. Nomor 1 AS lalu Inggris. Kita pernah di ranking pertama jadi masih amat serius, itu masih berat dan berbahaya," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (26/7/2021).

Menurutnya, rasio kasus positif terhadap jumlah tes (positivity rate) di atas 10% tergolong risiko tinggi. Namun, Indonesia bukan hanya 10%, namun positivity rate mencapai 40% per hari. Begitu pula ibukota DKI Jakarta yang mencatat positivity rate di atas 25% per hari

"Saat ini risiko penularan di masyarakat masih tinggi banget," ujarnya.

Untuk itu, IDI menyarankan agar semua perubahan kebijakan, termasuk pelonggaran PPKM, harus mengacu kepada data penularan Covid-19. "Kalau ada sedikit kenaikan, apakah positivity rate atau meninggal, maka kebijakan harus diperketat," ujarnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular