
Lockdown Malaysia: Tentara Turun, Belanja Cuma Boleh 2 Orang

Jakarta, CNBC Indonesia - Malaysia melakukan penguncian nasional secara total (full lockdown) untuk semua sektor sosial dan ekonomi mulai Selasa (1/6/2021) hingga 14 Juni 2021. Ini dilakukan setelah negara itu mencatatkan lebih dari 8 ribu kasus infeksi Covid-19 harian akhir pokan lalu.
Pengumuman terkait hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada Jumat (28/5/2021) lalu. Melalui kontrol pergerakan (MCO) ke-4, hanya sektor ekonomi dan jasa penting yang akan diizinkan untuk beroperasi.
Sejumlah media global menggambarkan pemandangan mencekam Malaysia. Kawat berduri terlihat di sudut kota Kuala Lumpur. Belum lagi ribuan aparat sudah bersiap diterjunkan.
Lalu bagaimana menurut penduduk sekitar?
Sementara itu pandangan yang cukup mencekam sudah mulai menghiasi beberapa sudut kota Kuala Lumpur. Terlihat mobilisasi tentara dilakukan ke beberapa area pemukiman warga dan memasang kawat berduri.
Tentara ini dilibatkan untuk membantu pemeriksaan surat-surat warga yang berada di luar rumah. Ini agar penanganan corona dilakukan masksimal.
"Tentara bertugas untuk menanyakan para warga yang ada di luar rumah. Dalam penguncian ini warga harus memiliki surat tugas untuk bepergian keluar," ujar Abhar seorang warga Kuala Lumpur kepada CNBC Indonesia, Senin (31/5/2021).
Abhar menuturkan bahwa Pemerintah Malaysia hanya mengijinkan 12 sektor usaha untuk beroperasi dalam penguncian ini. 12 sektor tersebut tersebar di beberapa industri seperti penerbangan, manufaktur, makanan dan minuman, alat kesehatan, tekstil untuk memproduksi alat pelindung diri serta minyak dan gas.
"Mereka boleh beroperasi dengan kapasitas 60%," katanya.
Bagi warga yang bekerja di 12 sektor tersebut diharuskan memiliki surat resmi dari kementerian yang terkait dengan usaha perusahaan tempat mereka bekerja demi melakukan aktivitas pekerjaannya.
"Perusahaan akan memberikan surat. Surat itu berasal dari kementerian yang berkaitan dengan usaha itu," pungkasnya.
"Surat itu diberikan kepada perusahaan yang lulus dalam seleksi pemerintah berdasarkan 12 sektor itu."
Hal senada juga dikatakan warga Selangor, Dina. Namun, tegasnya, suasana tak seheboh lockdown pertama, Maret 2020.
Ia pun tak memungkiri ada panic buying, di mana warga membeli barang dalam jumlah besar. "Namun tak seganas tahun lalu," katanya.
Meski begitu di wilayah lingkungannya, ia mengaku jalanan sudah lengang. Cuma dua orang yang boleh keluar rumah dengan jarak maksimal 10 kilometer.
"Tidak boleh menyeberang antar kecamatan," katanya. "Jalan ditutup, di beberapa perbatasan dijaga polisi."
Malaysia sendiri tengah mengalami lonjakan Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir. Bahkan kasus sempat menyentuh 8.290 kasus pada Jumat (28/5/2021) kemarin.
Secara agregat, negara itu mencatatkan 566 ribu kasus Covid-19 dan 2.729 kematian sejak corona melanda.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Corona Menggila, Malaysia Full Lockdown Nasional Besok?